Loading

Ketik untuk mencari

Opini

Israel Sengaja Manfaatkan Normalisasi dengan Rezim Arab sebagai Celah Susupi Uni Afrika

Israel Sengaja Manfaatkan Normalisasi dengan Rezim Arab sebagai Celah Susupi Uni Afrika

POROS PERLAWANAN – Keputusan Ketua Komisi Uni Afrika, Moussa Faki untuk menjadikan Israel sebagai “pengawas” di Uni Afrika masih terus menuai penentangan dari negara-negara anggota.

Selain karena keputusan ini diambil tanpa berkonsultasi dengan banyak negara anggota, langkah ini juga dinilai bertentangan dengan prinsip dan tujuan utama Uni Afrika.

Andai bukan karena normalisasi yang dilakukan sebagian rezim Arab, niscaya Israel tak akan menjadi anggota Uni Afrika, apalagi sebagai “pengawas”.

Normalisasi telah menyebabkan sejumlah negara Afrika menerima keanggotaan Rezim Rasis Penjajah, padahal negara-negara ini sendiri selama ratusan tahun adalah korban penjajahan dan rasisme.

Dari 54 anggota Uni Afrika, 19 di antaranya adalah Pemerintah Arab dan Muslim. Keberadaan 19 negara ini semestinya bertindak efektif untuk mencegah penyusupan Rezim Zionis ke Benua Afrika.

Para pengamat sepakat, Israel bisa menyusup ke Afrika melalui kebutuhan negara-negara Benua Hitam kepada teknologi pertanian, manajemen sumber air, dan pemanfaatan kekayaan alamnya. Penyusupan ini kian jelas ketika Israel memberikan bantuan finansial, transportasi, dan teknologi kepada Ethiopia dalam proses pembangunan bendungan al-Nahda.

Patut dicamkan bahwa pembuatan bendungan ini sendiri mengancam eksistensi Mesir dan Sudan, dua negara yang menormalisasi hubungan dengan Tel Aviv dan membuka jalan bagi Israel ke Afrika. Kini, nasib bangsa Mesir dan Sudan berada di tangan Israel, yang berada di balik layar untuk mengatur volume air dari Ethiopia menuju Mesir dan Sudan.

Aljazair adalah Pemerintah Arab-Afrika yang masih giat melawan meluasnya pengaruh Israel di Afrika. Aljazair telah menjalin kesepakatan dengan 13 negara Afrika, termasuk Afsel, Tunisia, Senegal, Nigeria, dan Liberia, untuk mengusir Israel dari benua mereka.

Menlu Aljazair, Ramtane Lamamra menegaskan bahwa negaranya tak akan tinggal diam terhadap keputusan Faki. Menurutnya, tujuan dari diterimanya Israel sebagai anggota Uni Afrika adalah melenyapkan stabilitas Aljazair, yang selalu memihak Palestina.

Upaya Aljazair untuk membendung pengaruh Israel di Afrika adalah hal amat penting. Namun Arab dan Palestina juga perlu menyertai langkah Aljazair ini. Mesir dan Sudan juga mesti meniru cara Aljazair. Israel adalah ancaman bagi semua Arab dan Muslim. Mereka harus memutus hubungan dengan Rezim Zionis untuk mencabut legitimasinya.

Sekaitan dengan ini, PNA pada gilirannya juga harus keluar dari Perjanjian Oslo dan mencabut pengakuan kepada Israel demi menutup jalan normalisasi negara Arab dan non-Arab.

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *