Loading

Ketik untuk mencari

Irak

Anggap Hasil Perundingan Hanya ‘Dusta dan Muslihat’, Kataib Hizbullah Pastikan Tak Jalin Gencatan Senjata dengan AS

Anggap Hasil Perundingan Hanya 'Dusta dan Muslihat', Kataib Hizbullah Pastikan Tak Jalin Gencatan Senjata dengan AS

POROS PERLAWANAN – Seorang petinggi Kataib Hizbullah Irak, Saad al-Saadi menyatakan, operasi militer terhadap target-target AS di Irak akan terus berlanjut.

Dilansir Fars, al-Saadi mengatakan kepada kantor berita Shafaq News bahwa pernyataan terkait adanya gencatan senjata apa pun dengan AS “tidak benar”.

Ia menegaskan, hasil dari periode ke-4 perundingan strategis antara Baghdad dan Washington adalah sebuah dialog yang mengunggulkan posisi AS di hadapan Pemerintahan Mustafa al-Kadhimi.

“Faksi-faksi Poros Perlawanan tidak akan menerima hasil perundingan ini, sebab itu hanya sebuah dusta dan muslihat,” kata anggota senior Kataib Hizbullah ini.

“Faksi-faksi Poros Perlawanan Irak mengancam akan meneruskan operasi militer, jika Tentara Teroris AS tidak angkat kaki dari negara ini,” imbuhnya.

Pada Sabtu kemarin, sebuah sumber koordinator di Poros Perlawanan Irak mengatakan, ”Bentrokan bisa terjadi kapan saja, sebab AS tidak serius untuk hengkang.”

“Kami siap sepenuhnya untuk konfrontasi. Kami yang menentukan awal dan akhir (konfrontasi), sebab AS berniat mengelabui rakyat Irak dan desakan mereka agar pendudukan AS diakhiri,” tandasnya.

Presiden AS, Joe Biden pada awal pekan ini mengklaim, misi militer Tentara AS di Irak akan berakhir pada 31 Desember 2021. Menurutnya, “tahap baru” kerja sama militer dengan Baghdad akan dimulai.

Poros Perlawanan Irak menegaskan, AS berusaha mempertahankan kehadirannya di negara itu dengan cara apa pun. Mereka berkali-kali memperingatkan tak akan membiarkan Penjajah AS menetap di Irak.

Sebelum ini, anggota senior Ashaib Ahl al-Haq, Salim al-Ibadi mengatakan, semua tahu bahwa AS usai Perang Dunia, dalam berbagai periode menggunakan beragam cara untuk melegitimasi pemikiran dan proyek ekspansinya di dunia.

Setelah berakhirnya petualangan ISIS, kata al-Ibadi, AS berupaya melanjutkan eksistensinya di Irak dengan menjadikan keberadaan konsultan dan pelatih militer sebagai dalih.

“Faktanya adalah AS tidak berniat hengkang dari Irak. Sebab-sebabnya jelas dan berkaitan dengan masalah ekonomi, geopolitik, dan selainnya. Sebab-sebab ini membuat AS ingin bertahan di Irak,” papar al-Ibadi.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *