Loading

Ketik untuk mencari

Iran

‘Jari Siaga di Pelatuk’, Militer Iran Peringatkan Pasukan Washington Segera Angkat Kaki dari Kawasan

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, Komandan tertinggi militer Iran mengatakan bahwa Angkatan Bersenjatanya secara optimal waspada dan “siap bertindak” untuk menanggapi kesalahan sekecil apa pun yang dilakukan oleh pasukan musuh di Kawasan.

Merujuk pada penumpukan militer yang sedang berlangsung oleh “militer teroris dan kriminal” Amerika Serikat di Kawasan dan tuduhan terhadap Iran, Pimpinan Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran Mayjen Mohammad Baqeri mengatakan pada hari Selasa bahwa militer Iran sepenuhnya bersiap untuk bertahan melawan agresi apa pun.

Baqeri berbicara di sela-sela latihan skala besar oleh Angkatan Darat Iran, yang menurutnya dimaksudkan untuk menunjukkan kesiapan Iran terhadap ancaman militer.

“Meskipun Republik Islam Iran tidak berniat melakukan tindakan agresi dan pelanggaran terhadap negara tetangga mana pun, Iran sepenuhnya siap [untuk melawan] ancaman apa pun,” kata Mayjen Baqeri.

“Angkatan Bersenjata kita yang heroik sedang ‘meletakkan jarinya di pelatuk’, dan jika ada kesalahan sekecil apa pun yang dilakukan musuh, Angkatan Bersenjata pasti akan memberikan respons yang tegas,” tambahnya.

Pernyataan Baqeri muncul di tengah meningkatnya ketegangan antara Iran dan AS selama hari-hari terakhir Presiden Donald Trump di Gedung Putih.

Pada hari Minggu, penjabat Menteri Pertahanan AS Christopher Miller menginstruksikan USS Nimitz untuk tetap berada di Teluk Persia karena apa yang dia gambarkan sebagai ancaman Iran “terhadap Presiden Trump dan pejabat Pemerintah AS lainnya”, membalikkan keputusan sebelumnya untuk memindahkan kapal induk dari Timur Tengah.

Minggu lalu, dua pesawat pembom berkemampuan nuklir B-52 Amerika terbang di atas Teluk Persia setelah penerbangan nonstop ke wilayah tersebut dari hanggar mereka yang berbasis di AS. Kapal selam bertenaga nuklir USS Georgia juga tiba di Teluk Persia ditemani oleh dua kapal perang Amerika.

Penumpukan militer AS terjadi selama momen peringatan satu tahun pembunuhan Komandan Anti-teror Iran, Letnan Jenderal Qassem Soleimani oleh militer AS.

Sebelumnya, Komandan Divisi Kedirgantaraan Korps Pengawal Revolusi Islam Iran (IRGC), Brigadir Jenderal Amir-Ali Hajizadeh memperingatkan negara-negara kawasan Arab tertentu atas konsekuensi merugikan dari kerja sama dengan Amerika Serikat dan rezim Israel, dengan mengatakan bahwa mereka akan mengalami kerusakan paling parah jika terjadi kemungkinan perang di Kawasan.

“Jika sesuatu terjadi di sini (di Kawasan) dan perang pecah, kami tidak akan membedakan antara pangkalan AS dan negara-negara yang menampungnya,” kata Hajizadeh.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *