Loading

Ketik untuk mencari

Irak

Jet Tempur Turki Bombardir Rumah Sakit Milik Hashd Sha’bi di Utara Irak

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, pesawat-pesawat tempur Turki dilaporkan telah membombardir sebuah rumah sakit militer milik kelompok perlawanan Unit Mobilisasi Populer (PMU) -atau Hashd al-Sha’abi- di Provinsi Nineveh, utara Irak.

Mawazin News Irak mengutip sumber keamanan yang tidak disebutkan namanya mengatakan pada Selasa bahwa rumah sakit tersebut terletak di desa al-Sakina, selatan Gunung Sinjar.

“Pesawat tempur [Turki] menargetkan semua orang yang mencoba mengevakuasi (orang) yang terluka dari rumah sakit,” kata sumber itu, menambahkan bahwa laporan awal mengonfirmasi beberapa orang tewas dan terluka akibat serangan tersebut.

Menurut Sabereen News, saluran berita Telegram yang terkait dengan PMU, pesawat tempur Turki menargetkan semua kendaraan yang mencoba mendekati rumah sakit.

Tidak ada rincian lebih lanjut yang dilaporkan.

PMU, yang merupakan koalisi terbesar kelompok Poros Perlawanan Irak, telah memainkan peran kunci dalam kemenangan Irak melawan kelompok teroris ISIS pada 2017.

Sejak kekalahan ISIS, kelompok anti-teror telah menjadi sasaran berulang kali oleh militer AS, mendorong kelompok Poros Perlawanan Irak untuk meningkatkan upayanya dalam usaha mengusir AS keluar dari negara mereka atas kegiatan destabilisasi.

PMU juga telah memainkan peran penting dalam melindungi kedaulatan dan integritas teritorial Irak dari pasukan musuh dan pendudukan.

Ankara telah terlibat secara militer di Irak utara dengan tujuan memerangi kelompok militan Partai Pekerja Kurdistan (PKK), yang telah ditetapkan sebagai kelompok teroris oleh Turki, Amerika Serikat dan Uni Eropa.

Pemerintah Baghdad telah mengutuk operasi militer Ankara yang sedang berlangsung di Irak utara, memperingatkan agenda ekspansionis Pemerintah Turki dan ambisinya untuk menguasai dan mencaplok kota strategis Mosul.

Sebelumnya, anggota parlemen Irak Abdul-Khaleq al-Azzawi mengatakan bahwa serangan Turki ke Irak utara bisa menjadi pintu gerbang intervensi regional dalam urusan negara.

“Serangan Turki ke Irak utara, apa pun motifnya, tetap menjadi sumber kekhawatiran dan dianggap sebagai gangguan yang tidak dapat diterima yang memengaruhi kedaulatan nasional,” al-Azzawi, anggota Komite Keamanan dan Pertahanan Parlemen Irak, mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Sabtu.

Mengingat tantangan yang dihadapi Irak, menurut al-Azzawi, perlu menggunakan diplomasi internasional untuk menekan Turki agar menghentikan serangannya di tanah Irak.

“Kecuali Pemerintah dan Kementerian Luar Negeri bertindak tegas untuk menghentikan campur tangan asing, negara ini dapat menghadapi dampak serius untuk semuanya, termasuk situasi keamanan,” tambahnya.

Anggota parlemen Irak menyebutkan pendekatan Pemerintah Baghdad yang lemah serta konflik domestik sebagai faktor yang mendorong serangan Turki.

Awal bulan ini, Jubir Gerakan al-Nujaba Irak, yang merupakan bagian dari PMU, mengatakan tidak ada perbedaan antara pasukan pendudukan Turki dan Amerika dalam hal melindungi integritas teritorial negara Arab.

“Kami dalam Poros Perlawanan Islam tidak melihat Turki dengan pandangan yang sama seperti kami melihat Amerika Serikat kecuali pada masalah pendudukan wilayah Irak,” kata Nasr Al-Shammari dalam sebuah tweet pada 10 Agustus.

“Orang bijak harus belajar dari pengalaman orang lain,” kata Al-Shammari, mengisyaratkan kegagalan AS di Irak.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *