Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Jihad Islami Ancam Israel jika Berani Meneror para ‘Pahlawan’ Gilboa

POROS PERLAWANAN – Salah seorang petinggi Jihad Islami, Khalid al-Batsh memperingatkan, Rezim Zionis akan membayar mahal jika berupaya meneror para tahanan Palestina yang lolos dari penjara Gilboa.

Dikutip Fars dari al-Mayadeen, peringatan ini disampaikan al-Batsh dalam long march warga di Gaza sebagai dukungan kepada para tahanan Palestina tersebut.

“Pilihan Poros Perlawanan adalah menghadapi musuh dan melanjutkan program-programnya. Ini adalah hal yang ditunjukkan Mahmoud al-Arida dan kawan-kawannya,” tandas al-Batsh.

“’Jangan cederai para pahlawan ini.’ Inilah pesan yang harus diungkapkan secara gamblang. Kami memperingatkan musuh agar tidak membunuh atau meneror mereka,” imbuhnya.

“Kami meminta dari rakyat untuk menyambut para pahlawan ini dengan tangan terbuka dan membantu mereka. Kami tidak ingin mendengar ada pihak yang menyebabkan mereka kembali ke penjara.”

“Kami meminta dari warga se-Tanah Air di Jenin untuk menolong para pahlawan ini, memenuhi hak-hak mereka, dan melindungi mereka baik-baik,” tegas al-Batsh.

“Kepanikan musuh saat ini bersumber dari hantaman telak yang diderita lembaga keamanan dan militernya.”

“Hari ini, rakyat kita harus menjaga amanat para pahlawan ini. Jangan sampai mereka membiarkan musuh menyentuh para pahlawan ini.”

Ia menambahkan, ”Kami katakan kepada para tawanan kami bahwa janji pembebasan adalah tanggung jawab kami. Mundurnya musuh saat ini berguna bagi kepentingan isu Palestina.”

“Bahkan jika para pahlawan kita ini tertangkap atau gugur, mereka sudah menang atas musuh dan membuktikan bahwa hidup adalah hak mereka,” pungkas al-Batsh.

Disebutkan bahwa 5 dari 6 tahanan yang lolos dari Gilboa berasal dari Jihad Islami, sedangkan satu orang lagi dari Fatah.

Salah satu dari mereka, Mahmoud al-Arida, adalah anggota Jihad Islami dan disebut-sebut sebagai pemimpin aksi heroik tersebut. Dia lahir tahun 1975 di Jenin di utara Tepi Barat. Pada tahun 1992, saat masih belum menginjak usia 17 tahun, dia pernah dijatuhi hukuman penjara selama 4 tahun.

Pada tahun 1996, Mahmoud kembali ditangkap atas tuduhan menjadi anggota Jihad Islami dan terlibat dalam operasi yang menewaskan beberapa orang Zionis. Kali itu, dia dijatuhi hukuman seumur hidup. Dia berada di penjara selama 26 tahun hingga saat ia lolos kemarin.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *