Loading

Ketik untuk mencari

Lebanon

Jurnalis Israel Ungkap Persekongkolan Negara-negara Arab dan Mossad dalam Pembunuhan ‘Otak Hizbullah’ Imad Mughniyah

Jurnalis Israel Ungkap Persekongkolan Negara-negara Arab dan Mossad dalam Pembunuhan ‘Otak Hizbullah’ Imad Mughniyah

POROS PERLAWANAN – Setelah diterornya “otak operasi-operasi Hizbullah”, Imad Mughniyah di Damaskus pada 15 tahun lalu, hingga kini Israel secara resmi belum mengaku bertanggung jawab atas teror tersebut. Namun dalam buku yang ditulis jurnalis Yossi Melman, sejumlah detail baru telah terungkap.

Diberitakan Fars, Imad Faiz Mughniyah atau juga dikenal sebagai Hajj Ridhwan, adalah seorang Komandan militer Hizbullah yang gugur pada 12 Februari 2008 dalam sebuah ledakan di Ibu Kota Suriah. Ia dideskripsikan Syahid Qassem Soleimani sebagai berikut: “menghunjam seperti pedang, dan menghilang seperti hantu”.

Rai al-Youm memberitakan sejumlah informasi baru yang ada dalam buku Melman, seperti keterlibatan sejumlah negara, termasuk beberapa negara Arab, dalam perencanaan dan penghimpunan informasi untuk aksi teror.

Melman dalam tulisannya di Haaretz mengutip sebuah bab dari bukunya, yang berdasarkan informasi dari forum-forum keamanan di Tel Aviv. Menurut Melman, Mughniyah adalah target terpenting untuk disingkirkan Israel, bahkan melebihi Sekjen Hizbullah, Sayyid Hasan Nasrallah, sebab ia adalah aktor di balik operasi-operasi komando yang telah mempermalukan Rezim Zionis.

Buku Melman menyebut Mughniyah sebagai orang yang sangat berhati-hati dan mencurigai segala hal. Lebih dari itu, ia juga sangat ulung dalam meloloskan diri dan bersembunyi dari agen-agen intelijen yang memburunya.

Searah dengan kebijakan Rezim Zionis, Melman tidak secara langsung mengakui bahwa Tel Aviv adalah eksekutor teror terhadap Mughniyah. Namun membaca bab ini dalam bukunya akan membuat pembaca yakin bahwa Israel bertanggung jawab atas teror tersebut.

Hal ini dikarenakan Melman menyatakan bahwa instruksi teror Mughniyah diberikan langsung oleh Direktur Mossad saat itu, Meir Dagan, menyusul lampu hijau yang diterima PM Israel, Ehud Olmert dari Presiden AS, George W. Bush dan Direktur CIA. Melman juga menulis bahwa peran CIA dalam operasi ini hanya bersifat sekunder.

Dalam buku ini disebutkan bahwa setelah aksi teror dilaksanakan, Dagan mengontak Olmert yang tengah berada di pesawat menuju Washington dan mengatakan, ”Orang Arab itu sudah mati.”

“Dua orang dari para PM Israel, yaitu Ariel Sharon dan Olmert, telah memberi izin kepada para Direktur Mossad, Efraim Halevy untuk meneror Mughniyah. Dinas-dinas intelijen yang terlibat aktif dalam mengumpulkan informasi berasal dari AS, Prancis, Inggris, Yordania, Mesir, dan Saudi. Masing-masing dari mereka berperan dalam penghimpunan dan pertukaran informasi untuk meneror Mughniyah,” ungkap Melman.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *