Loading

Ketik untuk mencari

Afrika Arab Saudi

Kericuhan Politik di Tunisia Disinyalir Terjadi atas Konspirasi Bin Salman dan Bin Zayed

Kericuhan Politik di Tunisia Disinyalir Terjadi atas Konspirasi Bin Salman dan Bin Zayed

POROS PERLAWANAN – Whistleblower ternama Saudi, Mujtahidd mengungkapkan bahwa kudeta yang dilakukan Presiden Tunisia bertujuan untuk menyingkirkan partai Islam, Ennahda.

Ia menyatakan, kekisruhan politik yang terjadi semalam di Tunisia adalah kudeta yang dilakukan Presiden Keis Saied dengan cara seperti kudeta Presiden Mesir Abdelfatah el-Sisi untuk menggulingkan Ikhwan al-Muslimin.

“Kudeta ini dilakukan atas kerja sama el-Sisi, Bin Zayed, Bin Salman, dan Prancis. Demo bernama 25 Okotber yang berlangsung di Tunisia mirip dengan demo 30 Juni Mesir”, cuit Mujtahidd.

“Para pelaku kudeta mengirim para antek partai-partai kiri untuk turun ke jalanan demi ‘merayakan’ keputusan Presiden Tunisia. Tentu jumlah mereka tidak memadai untuk membuktikan kegembiraan rakyat. Sebab itu, stasiun televisi al-Arabiya dan media lain terpaksa membuat dan menggunakan foto-foto demo lama, dan menyebutnya sebagai ungkapan kegembiraan rakyat Tunisia”, imbuh Mujtahidd.

Menurutnya, kendati UEA dan Saudi saat ini masih berselisih, namun mereka sepaham dalam memberi dukungan kepada kudeta ini.

Sumber-sumber media pada Senin 26 Juli dini hari mengabarkan, Presiden Tunisia Keis Saied mengumumkan pemecatan PM Hichem Mechichi, pembekuan aktivitas Parlemen, dan pencabutan kekebalan hukum para legislator.

“Saya memutuskan untuk mengatur Badan Eksekutif dengan bantuan Perdana Menteri yang saya pilih sendiri,” ujar Saied.

Sejumlah media mengabarkan, Saied melakukan aksi mirip kudeta ini dengan dukungan Tentara Tunisia.

Al-Jazeera melaporkan, Ketua Parlemen Tunisia langsung bereaksi dan menyebut tindakan Saied ini sebagai langkah untuk menghancurkan Revolusi Tunisia, juga kudeta terhadap UUD negara tersebut.

Saied juga memberi peringatan kepada para pendemo. Ia berkata, jika mereka ingin menghadapi Pemerintah dengan senjata, mereka akan dibalas dengan tembakan peluru.

Saat ini, unjuk rasa yang memprotes pemecatan Mechichi dari kursi Perdana Menteri tengah berlangsung.

Wakil Ketua kelompok al-Nahda Tunisia, Ali al-Araide mengatakan, tindakan yang dilakukan Saied adalah sebuah kudeta terhadap lembaga pemerintahan.

Ia menegaskan, ”Situasi sangat tidak stabil dan kabur. Kami berusaha untuk membuat Tunisia tetap merdeka dan demokratis.”

Terkait nasib Mechichi, al-Araide mengatakan bahwa tak seorang pun mengetahui tempat ia ditahan. Namun ia meyakini bahwa Mechichi ditahan di Istana Kepresidenan.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *