Loading

Ketik untuk mencari

Irak

Khazali Peringatkan Adanya Konspirasi untuk Kambing Hitamkan Poros Perlawanan Irak

Khazali Peringatkan Adanya Konspirasi untuk Kambing Hitamkan Poros Perlawanan Irak

POROS PERLAWANAN – Sekjen Ashaib Ahl al-Haq, Qais Khazali merilis statemen terkait bentrokan di sekitar Zona Hijau Baghdad pada Jumat kemarin.

Dikutip Fars dari NasNews, Khazali dalam statemennya menyatakan, ”Pertama, kami mengecam keras tindakan aparat keamanan yang menggunakan senjata dalam menghadapi para pengunjuk rasa damai.”

“Kedua, orang-orang yang menembaki, membunuh, dan melukai pengunjuk rasa, juga orang yang mengeluarkan perintah (penembakan) ini, harus dihukum, siapa pun orangnya. Kami tidak akan rela jika ada upaya untuk menyembunyikan pemberi instruksi dan eksekutor tindakan ini.”

“Ketiga, kami meminta dari semua pengunjuk rasa untuk menahan diri dan jangan bertindak gegabah. Jangan beri kesempatan kepada orang-orang yang ingin menghilangkan hak absah kalian untuk menyalahgunakan insiden-insiden yang terjadi.”

“Keempat, kami meminta dari aparat keamanan untuk memihak rakyat, serta jangan menjadi alat untuk menjalankan instruksi jahat dan ilegal demi menargetkan saudara-saudara mereka sendiri.”

“Kelima, kami memperingatkan upaya sebagian pihak yang terkait dengan Biro Intelijen untuk menyerang Zona Hijau dan mengambinghitamkan Poros Perlawanan sebagai pelakunya.”

Beberapa saat setelah statemen ini dipublikasikan, PM Irak Mustafa al-Kadhimi memerintahkan penyelidikan atas insiden di sekitar Zona Hijau. Di saat yang sama, ia meminta faksi-faksi politik Irak untuk menenangkan kondisi dan berdialog.

Media-media lokal pada Jumat sore kemarin melaporkan, sejumlah besar warga Irak berunjuk rasa di sekitar Zona Hijau Baghdad untuk memprotes hasil Pemilu legislatif.

Tak lama kemudian, media mengabarkan bahwa unjuk rasa itu berakhir ricuh akibat bentrokan aparat keamanan dengan pengunjuk rasa.

Sejumlah sumber menyatakan, dua pengunjuk rasa tewas dan puluhan lainnya terluka dalam bentrok tersebut.

Setelah diumumkannya hasil Pemilu yang berlangsung pada 10 Oktober lalu, sejumlah partai dan aliansi politik memprotes hasil tersebut dan menyatakan adanya rekayasa hasil.

Beberapa kota di Irak menjadi ajang unjuk rasa yang memprotes hasil Pemilu. Para pengunjuk rasa menuntut agar semua suara dihitung secara manual. Mereka berkeyakinan, penghitungan suara secara elektronik telah dimanipulasi.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *