Loading

Ketik untuk mencari

Iran

Kirim Pesan ke Iran, Netanyahu Nyatakan Tak Berniat Targetkan Penasihat IRGC di Suriah

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, seorang pakar senior Iran dalam isu-isu regional mengatakan bahwa Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengirim beberapa pesan tidak langsung ke Iran yang mengatakan bahwa militer rezim tidak berniat membunuh dua penasihat militer dari Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC), yang tewas dalam serangan udara Israel dekat Ibu Kota Suriah, Damaskus bulan lalu.

“Netanyahu telah mengirim pesan melalui Yordania, Mesir, Qatar, dan Prancis bahwa Israel tidak memiliki niat apa pun untuk menyerang posisi Iran [di dalam Suriah],” kata Sadullah Zarei dalam wawancara eksklusif dengan siaran jaringan televisi milik pemerintah, IRIB Ofogh, pada Sabtu.

Dia menambahkan Perdana Menteri Israel bahkan menyatakan bahwa rezim Tel Aviv “telah merencanakan untuk melakukan serangan udara reguler terhadap daerah tertentu [di Suriah], dan sebelumnya telah memeriksa bahwa tidak ada personel militer Iran yang ditempatkan dalam jarak dekat”.

Zarei mencatat Netanyahu juga menggarisbawahi bahwa “Israel tidak ingin membunuh penasihat militer IRGC dengan sengaja, dan itu lebih merupakan sebuah kecelakaan”.

Penasihat Militer IRGC, Milad Heidari dan Meqdad Mehqani menjadi martir pada serangan udara 31 Maret yang dilakukan oleh Israel di pinggiran kota Damaskus.

Heidari, ayah dua anak berusia 32 tahun, berasal dari Provinsi Kurdistan. Dia tinggal di daerah Qarchak Teheran. Mehqani, 31 tahun, meninggal karena luka yang dideritanya akibat serangan Israel. Dia berasal dari Provinsi Golestan dan memiliki seorang putra berusia dua tahun.

Iran mempertahankan misi penasihat di Suriah, membantunya dalam menghadapi terorisme yang didukung asing. Kembali pada 2017, bantuan penasihat membantu Suriah mengalahkan kelompok teroris Takfiri.

Dikenal sebagai salah satu pendukung utama kelompok teroris yang memerangi Pemerintahan Presiden Bashar al-Assad sejak militansi dukungan asing meletus di Suriah pada awal 2011, rezim Israel kerap melanggar kedaulatan Suriah dan melakukan serangan di negara Arab tersebut.

Target serangan Israel biasanya termasuk bangunan tempat tinggal. Posisi militer terutama Gerakan Perlawanan Hizbullah, yang telah memainkan peran kunci dalam membantu tentara Suriah memerangi teroris yang didukung asing, juga sering menjadi sasaran serangan Israel.

Israel sebagian besar tetap diam tentang serangan itu. Damaskus telah berulang kali mengeluh kepada PBB atas serangan Israel, mendesak Dewan Keamanan untuk mengambil tindakan terhadap kejahatan Tel Aviv. Namun keluhan itu, ibarat bisikan ke telinga yang tuli.

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *