Loading

Ketik untuk mencari

Opini

Lagi, Lewat Propaganda dan Fitnah, Trio AS-Arab-Israel Tarik Urusan Suriah ke Sentimen Sektarian Sunni-Syiah

POROS PERLAWANAN – Majalah AS, Foreign Policy baru-baru ini memuat artikel berjudul “Iran Is Trying to Convert Syria to Shiism.” Artikel ini ditulis dengan nuansa rasisme, fanatisme buta, dan racun sektarianisme, yang menunjukkan betapa sakit hatinya AS, Israel, dan Arab Murtad atas kemenangan Poros Perlawanan atas ISIS dan kelompok teroris lain di Suriah.

Dilansir al-Alam, artikel ini ditulis oleh Anchal Vohra, peneliti isu-isu Timteng dan jurnalis Foreign Policy. Vohra menulisnya bertepatan dengan peringatan 10 tahun agresi AS, Israel, dan sebagian Rezim Kolot Arab ke Suriah.

Artikel penuh dusta ini juga dipublikasikan di jaringan-jaringan semacam al-Hurra (AS), al-Arabiya dan al-Hadath (Saudi), Skynews (UEA), serta beberapa harian yang dibiayai Rezim-rezim Kolot Arab. Tulisan ini menunjukkan kegagalan kubu AS, Israel, dan Arab dalam mewujudkan skenario mereka di Suriah.

Semua informasi dalam artikel ini hanya didasari serangkaian data, analisis, dan klaim-klaim dusta untuk membalas dendam atas kekalahan “Arab Murtad” yang bergerak sesuai arahan AS dan Zionis.

Tanpa mengajukan satu pun bukti, yang lemah sekalipun, Vohra mengklaim bahwa “dalam beberapa tahun terakhir, usai menurunnya tensi perang di Suriah, Iran berusaha mengubah mazhab Suriah dari Sunni ke Syiah”! Atau, ”Iran mengirim bantuan medis dan obat-obatan kepada warga Sunni Suriah agar mereka menjadi Syiah”!

Vohra tidak menyodorkan bukti apa pun dan hanya mengutip dari satu dua orang anonim yang “menjadi Syiah setelah mendapat bantuan finansial dari Iran”.

Dengan bersandar pada “dalil tak terbantahkannya”, penulis menyimpulkan bahwa Iran “berusaha mensyiahkan Suriah.” Dia mengklaim, dalam kunjungannya ke Damaskus pada Agustus lalu untuk menghadiri sebuah pameran dagang, ia melihat bahwa mayoritas stand di pameran adalah milik Iran. Segala sesuatu, mulai dari sabun, biskuit, hingga energi, dijual di situ. Dua tahun kemudian, diumumkan bahwa ruang dagang bersama Iran-Suriah telah dibentuk. Di bulan lalu, sebuah delegasi Iran melawat ke Damaskus untuk “memperbanyak jejak ekonomi Iran di Suriah!”

Di akhir artikel, rahasia publikasi tulisan konyol ini di majalah AS pun dibeberkan, yaitu saat Vohra bicara soal perekrutan pasukan dan, tanpa bukti apa pun, mengklaim, ”Iran dengan dalih menjaga hal-hal yang disakralkan Syiah memperkuat hubungan dengan otoritas militer, terutama Divisi IV Tentara Suriah yang dikomandani Maher Assad. Setelah berlalunya satu dekade dari perang Suriah, kini kelompok-kelompok yang didukung Iran mengendalikan sekitar Damaskus dan menjaga keamanan kawasan-kawasan strategis di perbatasan Irak-Lebanon. Sejumlah besar pasukan Iran juga ditempatkan di perbatasan Suriah-Israel dan mereka memiliki beberapa pangkalan di Aleppo. Sejak kekalahan ISIS pada 2018, Iran telah membangun beberapa kamp militer di dekat perbatasan Suriah-Irak!”

Artikel yang dipublikasikan di Foreign Policy ini selaras dengan statemen-statemen ngawur para petinggi AS-Israel-Arab.

Saudi dan para sekutunya selalu berusaha mengklaim bahwa Iran ingin mengubah para pejuang Palestina menjadi Syiah. Tujuan klaim ini adalah menutup-nutupi aib normalisasi dengan Israel yang mereka lakukan.

Namun sebenarnya, problem Arab Murtad yang berkonspirasi atas Suriah bukanlah isu Syiah, tapi mereka bermasalah dengan siapa pun yang menghendaki kemerdekaan Palestina, terlepas dari apa pun mazhab dan etnisnya.

Tags:

4 Komentar

  1. oxvow.com Maret 24, 2021

    outstanding post, i like it

    Balas

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *