Loading

Ketik untuk mencari

Irak

Mantan Petinggi Majelis Irak Peringatkan Rencana Kudeta Militer dan Kudeta Lunak Sisa Anasir Baath Dukungan Barat

Mantan Petinggi Majelis Irak Peringatkan Rencana Kudeta Militer dan Kudeta Lunak Sisa Anasir Baath Dukungan Barat

POROS PERLAWANAN – Dilansir Fars, salah satu petinggi Majelis Tinggi Islam Irak, Baqir Jabr al-Zubaidi memperingatkan soal konspirasi baru yang dilancarkan sisa-sisa Rezim Baath.

Menurut kutipan Rai al-Youm dari al-Zubaidi, konferensi-konferensi Partai Baath di AS dan negara-negara Barat lain adalah fondasi untuk tindakan yang akan dilakukan sayap militer partai tersebut.

Menurut mantan menteri Irak ini, orang-orang yang mengadakan konferensi-konferensi tersebut adalah mereka yang telah minggat dari Irak, serta merupakan orang-orang Baath yang tinggal di Kurdistan dan negara-negara Barat.

Al-Zubaidi menjelaskan, saat ini ada sebuah rencana untuk melancarkan kudeta militer di Irak, yang diatur oleh Izzat al-Dauri, pengganti Saddam Hussein.

Ia mengatakan, sayap militer Baath tengah melakukan pelatihan militer di utara Provinsi Diyala dan kawasan yang disebut sebagai Segitiga Kematian (Makhul, Khanuka, dan pegunungan Jibal Hamrain).

“Kami telah berkali-kali melayangkan peringatan soal ini. Kami katakan bahwa tujuan (pelatihan militer) ini adalah dukungan untuk kudeta militer baru di Irak. Kudeta ini dirancang oleh para perwira rezim sebelumnya, yang bekerja sama dengan tokoh-tokoh militer,” papar al-Zubaidi.

Ia menambahkan, dua negara di Kawasan berselisih sengit soal dukungan terhadap rencana kudeta ini, kendati kebanyakan aksi elemen-elemen Baath dilakukan di dalam wilayah negara ini.

Anggota Aliansi Fath di Parlemen Irak, Muhammad al-Baldawi juga memperingatkan soal persekongkolan negara-negara Arab sekitar Teluk Persia dan AS.

“Kutub AS dan pendukungnya berupaya menyusupkan para petinggi Baath di pentas politik melalui sejumlah kesepakatan mencurigakan,” beber al-Baldawi.

Menurutnya, tujuan dari tindakan ini adalah melancarkan “kudeta lunak” terhadap laju proses politik. Ia meyakini bahwa bukan hanya AS yang menghendaki kembalinya anasir Baath, tapi juga negara-negara Arab di Teluk.

Seorang petinggi Baath, Salah al-Mukhtar, pada pertengahan tahun 2019 mengabarkan adanya perundingan antara partai terlarang ini dengan AS.

Seraya menyatakan bahwa Baath menyambut baik setiap dialog dengan Washington, ia menambahkan bahwa jika perseteruan AS-Rusia kian meruncing, Washington akan semakin dekat dengan Baath.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *