Loading

Ketik untuk mencari

Suriah

Lavrov: Upaya Ilegal AS Bentuk Wilayah Otonomi Kurdi di Suriah, Bahaya Serius bagi Eropa dan Kawasan

Lavrov: Upaya Ilegal AS Bentuk Wilayah Otonomi Kurdi di Suriah, Bahaya Serius bagi Eropa dan Kawasan

POROS PERLAWANAN – Menlu Rusia, Sergey Lavrov memperingatkan soal dampak buruk cara yang digunakan AS terhadap etnis Kurdi Suriah. Ia menegaskan bahwa upaya pelanggaran keutuhan wilayah Suriah mesti dihentikan.

Dikutip Fars dari Russia Today, Lavrov dalam jumpa pers Senin 5 Oktober mengatakan, ”Orang-orang AS berusaha menciptakan kawasan otonom untuk Kurdi di utara Suriah. Tujuannya adalah agar mereka memiliki kekuatan sebuah negara. Kami juga tahu bahwa AS meyakinkan Turki agar jangan menentang rencana ini.”

“Rongrongan terhadap keutuhan wilayah negara mana pun adalah pelanggaran nyata hukum internasional. Hal ini tidak hanya terbatas pada Suriah (Pemerintah Damaskus) saja, tapi juga berlaku atas Kurdi sendiri. Hal ini bisa memicu akibat-akibat buruk, yang keseriusan bahayanya di masa depan lebih besar dari sekarang,” imbuh Lavrov.

Menurut Menlu Rusia, masalah Kurdi berkaitan dengan banyak negara di Timur Tengah. Ia memperingatkan, seruan untuk mendirikan kawasan otonom sangat membahayakan.

“Saya ingatkan sekali lagi, bahwa upaya ini (ajakan untuk membentuk kawasan otonom) dilakukan oleh negara yang berada jauh di sisi samudera. Sementara negara-negara Kawasan, Eropa, termasuk Rusia, yang mesti menanggung akibatnya, sebab kita lebih dekat ke Suriah,” tandasnya.

Damaskus sendiri telah berulangkali menegaskan, milisi Kurdi dan anasir teroris AS di timur serta timur laut Suriah hanya bertujuan untuk menjarah minyak.

Di bagian lain pembicaraannya, Lavrov menghendaki dimulainya perundingan untuk mengatasi perselisihan di kawasan Teluk Persia.

“Rusia telah mengajukan proyek untuk menciptakan keamanan kolektif di Teluk (Persia), yang diikuti semua negara Arab, Iran, Liga Arab, OKI, dan para anggota Dewan Keamanan PBB. Saya berharap waktunya sudah tiba, sebab ada banyak persoalan di kawasan Teluk dan sekitarnya, termasuk Timur Tengah dan utara Afrika,” kata Lavrov.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *