Loading

Ketik untuk mencari

Arab Saudi

Media AS Peringatkan Potensi Munculnya ‘Laskar Kemurkaan’ di Saudi

Media AS Peringatkan Potensi Munculnya ‘Laskar Kemurkaan’ di Saudi

POROS PERLAWANAN – Dilansir al-Alam, Los Angeles Times (LAT) dalam laporannya menyatakan bahwa kebijakan persekutif yang dijalankan Muhammad bin Salman membuat khawatir dan membahayakan masyarakat Saudi, sebab itu akan mendatangkan potensi kemunculan “laskar-laskar kemurkaan” yang tidak bisa dikendalikan.

Peringatan ini disampaikan LAT dalam laporan bertajuk “Dancing is In, Dissent is Out as Saudi Arabia’s Crown Prince Transforms His Country”.

“Warga Saudi tidak senang dengan kebijakan-kebijakan Bin Salman. Biaya amat besar untuk proyek-proyek hiburan yang gemerlap telah membuat problem infrastruktur darurat di negara ini terlupakan.”

“Putra Mahkota Bin Salman secara sengaja telah menghapus peran sistem musyawarah, yang sebelum ini selalu digunakan di tengah keluarga Kerajaan Al Saud. Bin Salman menggunakan tindakan keji untuk mempersekusi para penentang kebijakan-kebijakannya”, tulis LAT.

Harian AS ini memperingatkan bahwa proses perubahan sosial di Saudi terjadi berbarengan dengan persekusi politik dan pembatasan kekuasaan hanya untuk satu orang, yaitu Bin Salman.

Bin Salman disebut LAT secara sengaja menggunakan tindakan ekstrem untuk membatasi dan menyingkirkan siapa saja yang menentang kebijakannya. Cara serupa digunakan untuk menyingkirkan jurnalis Saudi yang tinggal di AS, Jamal Khashoggi, yang dibunuh pada Oktober 2018 oleh tim Saudi di Konsulat negara itu di Istanbul, Turki.

Menurut laporan lembaga-lembaga HAM, pada musim panas lalu 2 wanita Saudi divonis penjara selama 34 dan 45 tahun lantaran menyatakan penentangan mereka di jaringan medsos. Ini adalah vonis penjara terlama yang pernah dijatuhkan terhadap para aktivis.

LAT mengingatkan bahwa Bin Salman adalah satu-satunya orang di Dinasti Saud yang berani membuat perubahan mendalam di tengah masyarakat negara monarki ini, sebab apa yang disaksikan di Saudi sekarang ini tidak bisa dibayangkan dalam beberapa tahun lalu.

LAT menyebut bahwa “konsumsi alkohol di Saudi masih dilarang, tapi diduga akan diperkenankan pada tahun 2023”. Harian AS ini menambahkan, Bin Salman ingin mengubah wajah Saudi dari sebuah negeri religius konservatif menjadi “kiblat hiburan di Timteng”.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *