Media Zionis: Psy War Iran-Hizbullah Sukses Tebar Ketakutan Lewat Medsos-medsos Israel
POROS PERLAWANAN– Dilansir Tasnim, harian Globes edisi Senin 12 Agustus menulis,”Kurang lebih sejak 2 minggu lalu, Israel dalam keadaan siaga penuh untuk mengantisipasi serangan balasan Iran dan Hizbullah yang telah diprediksi. Serangan ini akan dilakukan dalam rangka merespons teror Fuad Shukr, Ismail Haniyeh, dan sejumlah orang lainnya.”
“Para pakar membandingkan tingkat histeria yang melanda Israel dengan era penuh ketegangan sebelum Perang Enam Hari. Tak seorang pun yang tahu kapan dan seperti apa serangan ini akan dilakukan. Hal ini menyebabkan orang-orang bergantung kepada berita-berita yang bocor dan penyebaran informasi. Kita masih kesulitan dalam mengklasifikasi apakah berita-berita ini termasuk berita-berita berbahaya atau berita yang dipublikasikan hanya demi menebar ketakutan.”
“Pihak-pihak yang menyebarkan berita-berita ini di dunia maya sangat menikmati ketakutan yang melanda masyarakat Israel.”
“Ini adalah sebuah perang propaganda. Dalam situasi tegang semacam ini, orang-orang mencari berita yang justru membuat mereka kian ketakutan. Salah satu berita menyatakan:’Media-media Iran memublikasikan gambar-gambar pangkalan rudal balistik dalam rangka menanggapi teror Ismail Haniyeh di Teheran.’ Video itu menunjukkan pengoperasian rudal-rudal balistik, mulai dari pemindahan hingga persiapan peluncuran dan penembakannya.”
“Video lain, yang menjadi viral di medsos-medsos Israel, menunjukkan peluncuran puluhan rudal di waktu bersamaan.”
Globes mengeklaim, video-video itu tidak ada hubungannya dengan masa sekarang, tapi bertanggal November 2023 dan tidak berkaitan dengan Israel.
Berdasarkan pengakuan media-media Zionis, pernyataan tekad Iran untuk membalas teror Syahid Haniyeh telah membuat masyarakat Israel dicekam ketakutan dan depresi. Hal ini memaksa Otoritas Rezim Zionis tidak mengubah instruksi-instruksi pengamanan warga sipil demi mengurangi atau setidaknya mengendalikan gelombang ketakutan ini.
Menurut sejumlah pakar, berlanjutnya ketakutan dan depresi di tengah masyarakat Israel ini telah mendatangkan kerugian besar terhadap sektor ekonomi Rezim Zionis.
