Loading

Ketik untuk mencari

Arab Saudi

Melenceng Jauh dari Tujuan Awal, Liga Muslim Dunia Pilih Abaikan Palestina dan Jadi Corong Normalisasi dengan Israel

Melenceng Jauh dari Tujuan Awal, Liga Muslim Dunia Pilih Abaikan Palestina dan Jadi Corong Normalisasi dengan Israel

POROS PERLAWANAN – Dilansir Fars, organisasi Muslim World League (Rabithah al-Alam al-Islami) didirikan pada dekade 60 oleh Raja Saudi saat itu, Faisal bin Abdulaziz.

Menurut laporan Arabi21, tujuan awal pembentukan organisasi ini adalah menghadapi penyebaran Nasserisme dan pemikiran-pemikiran sekular. Namun saat ini, tujuan-tujuannya telah berubah.

Usai pertemuan yang diadakan pada tahun 1926, Liga Muslim Dunia didirikan dengan tujuan “menyebarkan prinsip-prinsip Islam dan menyatukan Muslimin untuk mencegah pembentukan negara Israel”.

Meski demikian, tulis Arabi21, organisasi ini sekarang justru menunjukkan diri di bawah panji baru. Bukan hanya di Dunia Islam saja, tapi juga dalam pertemuan-pertemuan yang diselenggarakan oleh kelompok pendukung Rezim Zionis.

Ketua Liga Muslim Dunia saat ini, Muhammad Issa memberi kabar gembira kepada para pendukung Rezim Zionis dengan slogan “keragaman dan keterbukaan”. Di lain pihak, ia menyingkirkan rakyat Palestina, bahkan pembicaraan soal hak-hak mereka. Padahal isu Palestina adalah salah satu tujuan utama pembentukan Liga Muslim Dunia.

Menurut Arabi21, Putra Mahkota Saudi Muhamad bin Salman mengangkat Issa sebagai Ketua organisasi ini pada 2016 silam. Dengan terpiilhnya Issa, era baru pun dimulai sehingga ia bisa memainkan peran penting dalam “kesepahaman budaya dan diplomasi lunak dengan Israel dan lembaga-lembaga pendukungnya di AS”.

Dokumen-dokumen Liga Muslim Dunia menunjukkan, organisasi ini meneken perjanjian dengan Komite Humas Saudi-AS bernama Sabark pada Mei 2018 lalu. Sabark adalah Badan Tekanan Politik yang dikelola warga Saudi bernama Salman al-Anshari.

Sesuai perjanjian, Sabark akan memberikan layanan kehumasan dan logistik kepada Liga Muslim Dunia untuk mengoordinasikan lawatan delegasi-delegasi organisasi ini ke AS. Dalam lawatan-lawatan ini, mereka mengunjungi markas-markas Yahudi dan menemui para tokoh pro Rezim Zionis.

Atas undangan sebuah organisasi Yahudi-AS pendukung Rezim Zionis, delegasi Liga Muslim Dunia melawat ke New York pada April 2018. Dalam lawatan itu, mereka membicarakan Holocaust, kecaman terhadap para pengingkarnya, Islam moderat, dan perlawanan terhadap terorisme.

Sepekan setelahnya, Sabark mengatur pertemuan Issa dengan Utusan AS dalam “kebebasan keyakinan internasional”; orang yang terkait erat dengan kelompok sayap kanan radikal Zionis.

Dalam pertemuan itu, Utusan AS mengklaim bahwa kedaulatan semua kawasan konflik di Palestina mesti diserahkan kepada Israel. Warga Palestina, terutama yang berada di Tepi Barat, juga mesti diusir dari kawasan-kawasan tersebut.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *