Menhan Yaman: Kita akan Tingkatkan Kesiapan Tempur Hingga 2 Kali Lipat
POROS PERLAWANAN – Menhan Yaman, Muhammad Nasir al-Athifi hadir dan berpidato dalam parade militer Angkatan Bersenjata Yaman, yang diadakan di Sanaa bertepatan dengan peringatan ke-9 Revolusi Yaman.
“Kami katakan kepada rakyat kami di dalam dan luar Yaman untuk bersatu dalam tahap vital ini demi meraih hak nasional mereka dan melawan musuh. Sanaa adalah Ibu Kota keteguhan dan perjuangan. Bisa dikatakan dengan pasti bahwa Sanaa akan memikul tanggung jawab perubahan. Dengan bantuan pria yang tindakannya membuktikan ucapannya, Abdulmalik Badrudin al-Houthi, Sanaa akan mencatatkan sejarah baru bagi rakyat Yaman dan Kawasan,” kata al-Athifi, dikutip Fars dari al-Masirah.
“Kita harus berkorban demi generasi-generasi mendatang. Kita harus menyadari esensi tahap ini serta rencana dan konspirasi musuh terhadap rakyat kita. Kita kuat dan bisa memaksa dunia menerima eksistensi kita. Orang yang di masa seperti ini dan dengan fasilitas minim, bisa membawa Angkatan Bersenjata ke level tinggi sekarang dan mencatatkan rekor, pasti bisa membangun berbagai lembaga Pemerintahan dan memajukan Yaman di berbagai bidang. Pemimpin Revolusi Yaman bisa membimbing kita dalam tahap berikutnya, baik itu perang maupun damai.”
Ia menambahkan bahwa Yaman adalah tiang stabilitas regional dan internasional. Stabilitas di Yaman akan menguntungkan Kawasan, sementara blokade atas Yaman dan penjarahan kekayaan mereka akan memiliki refleksi di level regional dan internasional.
“Para pemimpin negara-negara agresor jangan sampai termakan muslihat Rezim Zionis. Mereka harus menyambut baik inisiatif pimpinan Yaman di Sanaa. Suka atau tidak, pulau-pulau dan laut-laut kita serta Selat Bab al-Mandeb adalah milik Yaman. Penentu keputusan di sana adalah Yama,” tegas al-Athifi.
“Tidak akan ada perdamaian tanpa penghentian agresi, pencabutan blokade, keluarnya pasukan asing dari tanah Yaman, dan penanganan masalah rakyat Yaman. Kita akan menggandakan kesiapan tempur dalam beberapa pekan dan bulan ke depan. Di saat bersamaan, kita siap menyikapi setiap perkembangan dengan tegas dan tindakan bertanggung jawab. Rakyat percaya bahwa perdamaian hanya bisa diperoleh melalui kalkulasi militer, sehingga musuh terpaksa menyerah di hadapan tuntutan sah kita.”
