Loading

Ketik untuk mencari

Yaman

Menhan Yaman: Koalisi Agresor yang Masih Bertindak Bodoh, Wajib Kami Beri Pelajaran

Menhan Yaman: Koalisi Agresor yang Masih Bertindak Bodoh, Wajib Kami Beri Pelajaran

POROS PERLAWANAN – Menhan Yaman, Muhammad Nasir al-Athifi mengatakan kepada al-Masirah, kekuatan militer Yaman saat ini tak bisa dibandingkan dengan 6 tahun silam.

“Pemimpin Revolusi Yaman telah meletakkan opsi-opsi militer di hadapan para agresor sejak hari pertama. Ia menyatakan bahwa perang ini akan berakhir dengan kemenangan pihak yang bertawakal kepada Allah,” kata al-Athifi, sebagaimana dilaporkan Fars.

“Para pejuang Yaman mampu menyusun rencana-rencana militer yang mengejutkan Pasukan Agresor di medan tempur.”

“Sepanjang tahun-tahun pertama agresi, tahap-tahap penting dalam level rekonstruksi Angkatan Bersenjata telah dilalui. Raihan-raihan besar telah diperoleh bersamaan dengan capaian-capaian di lapangan. Kita dengan cepat menuju tahap produksi senjata ringan dan sedang, sehingga muncul motivasi untuk memproduksi senjata preventif strategis,” imbuhnya.

Menurut al-Athifi, rudal-rudal balistik dan bersayap, juga drone, sistem pertahanan udara dan laut, adalah faktor-faktor yang membawa Yaman dari pertempuran defensif ke ofensif.

“Sekarang kita yang mengambil inisiatif. Kita mengancam musuh dan melaksanakan ancaman tersebut. Kita memiliki kekuatan dan fasilitas mumpuni untuk melancarkan serangan ke tempat-tempat yang tidak diduga musuh,” tutur al-Athifi.

Ia menjelaskan, pihak AS dan Saudi sempat berupaya menggerogoti kekuatan pertahanan Yaman, yang dimulai dengan penghancuran sistem pertahanan udara di masa Rezim Ali Abdullah Saleh.

“Setelah Revolusi 21 September, kami mengembalikan sistem rudal ke kondisi awal. Kami lalu meningkatkan levelnya dan membuat rudal-rudal baru, yang sebagian darinya telah dipamerkan. Kami akan memamerkan sisanya di waktu yang tepat,” kata al-Athifi.

Menhan Yaman menegaskan, “Jika Koalisi Agresor masih ingin melanjutkan kebodohan mereka, kami berkewajiban untuk terus memberi pelajaran kepada mereka.”

“Kami memiliki informasi-informasi yang memberi kami peluang untuk menggetarkan eksistensi musuh, serta membuat marah Riyadh, Washington, London, Paris, dan Tel Aviv. Selama mereka masih melakukan agresi, mereka akan mendapatkan pembalasan setimpal,” tandas al-Athifi.

“Opsi-opsi musuh sudah mulai menipis, sementara opsi-opsi kami kian bertambah. Kami memiliki Strategi Kepedihan Besar, yang siap kami laksanakan begitu ada komando dari atas.”

“Pesan saya kepada semua orang (Yaman) adalah berusaha keras membela negeri dan rakyat, serta tidak takut kepada siapa pun kecuali Allah,” pungkasnya.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *