Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Mesir Tolak Jadi Tuan Rumah Pertemuan Rekonsiliasi Hamas-Fatah

Mesir Tolak Jadi Tuan Rumah Pertemuan Rekonsiliasi Hamas-Fatah

POROS PERLAWANAN – Dilansir Fars, sebuah sumber Palestina pada hari Minggu 11 Oktober menyatakan, para pejabat Mesir menentang diadakannya pertemuan Hamas dan Fatah di Kairo.

Dalam wawancara dengan Arabi21, sumber ini mengatakan bahwa rencananya, pertemuan antara Hamas dan Fatah akan diadakan di Ibu Kota Mesir pada Sabtu 10 Oktober kemarin, sebelum rapat para Sekjen kelompok-kelompok Palestina. Meski begitu, kendati awalnya sempat setuju, para pejabat Mesir akhirnya menolak pertemuan itu diselenggarakan.

“Pihak Mesir tidak berminat untuk melangsungkan pertemuan Hamas-Fatah semacam ini. Penyebabnya adalah kekhawatiran Kairo bahwa Hamas akan masuk ke PLO melalui pemilihan Dewan Nasional. Padahal ini adalah hal yang sangat ditentang oleh Mesir dan negara-negara Arab lain,” papar sumber tersebut.

Menurutnya, alasan lain yang melatarbelakangi penolakan Mesir adalah kengototan pihak Palestina untuk mengadakan pertemuan itu di Kedubes Palestina tanpa diawasi langsung oleh Mesir. Pertemuan semacam ini pernah diadakan pada akhir September lalu di Turki.

Akibat penolakan Mesir, Delegasi Fatah yang dipimpin Jibril Rajoub mengumumkan, kelompok-kelompok Palestina telah berbicara untuk mengadakan pertemuan itu di Ibu Kota Rusia, Moskow.

Sebelum ini, Rajoub membeberkan bahwa Pemerintah Otonomi Nasional Palestina (PNA) mendapat tekanan dari sebagian negara dan pentas regional-internasional agar tidak berpartipasi dalam pemilu. Pihak-pihak ini menawarkan banyak iming-iming kepada PNA agar tidak bergerak ke arah rekonsiliasi.

Rajoub tidak menyebut nama negara-negara tersebut. Namun bisa disimpulkan dari sejumlah bukti, bahwa mereka adalah negara-negara Arab yang tidak bisa menerima bahwa rekonsiliasi ini adalah buah dari dialog di Istanbul, yang musuh baru mereka, yaitu Recep Tayyip Erdogan, menjadi tuan rumahnya.

Mereka tidak sanggup menerima bahwa kehormatan rekonsiliasi ini diperoleh Erdogan; presiden yang terang-terangan memusuhi para penguasa Arab, pasca berkuasanya el-Sisi di Mesir dan digulingkannya Ikhwanul Muslimin (yang didukung partai Erdogan) dari kekuasaan.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *