Muhammad Dheif: Komandan Legendaris dan Misterius yang Kerap Pecundangi Israel
POROS PERLAWANAN– Dilansir ISNA, Rezim Zionis pada Sabtu 13 Juli lalu melancarkan serangan udara brutal ke kawasan al-Mawasi di Khan Younis, selatan Gaza. Serangan itu menewaskan 90 orang Palestina dan melukai 300 orang lainnya.
Otoritas Israel mengeklaim, tujuan serangan itu adalah meneror Komandan Brigade al-Qassam Muhammad Dheif dan Wakilnya Rafi’ Salamah. Namun belakangan, Israel mengakui tidak mengetahui nasib Dheif setelah serangan tersebut.
Setelah Israel kembali gagal meneror Dheif, harian New York Times memuat artikel tentang tokoh kunci Perlawanan Palestina tersebut.
Harian AS ini menyebut Dheif sebagai salah seorang desainer Operasi Badai al-Aqsa dan menyatakan,”Muhammad Dheif, figur misterius ini adalah orang yang berkali-kali selamat dari upaya teror Israel. Selama beberapa dekade, dia adalah salah satu buronan yang paling diburu Israel.”
“Dheif dihormati oleh kalangan Palestina lantaran pengawasannya atas pengembangan kekuatan militer Hamas. Dia dianggap sebagai simbol relisiensi (kemampuan bertahan dan memulihkan diri dari kesulitan) Hamas. Dia adalah orang yang berkali-kali menemukan cara bertahan hidup, meski dirinya adalah salah satu incaran utama salah satu pasukan terkuat di Timteng.”
“Sudah sejak lama Dheif tidak tampil di depan publik. Foto-foto terbuka dirinya sangat jarang ditemukan. Pada bulan Januari lalu, Militer Israel memublikasikan foto seorang pria, yang diklaim sebagai Dheif. Dalam foto tersebut, dia tengah beristirahat di bawah sebuah pohon.”
“Diduga bahwa kini dia cacat. Kemungkinan telah kehilangan salah satu matanya dan beberapa anggota tubuhnya. Israel membombardir rumahnya di tahun 2014 dan menewaskan istri serta bayinya.”
“Dia lahir tahun 1965 di sebuah keluarga miskin Palestina. Dia tumbuh besar di sebuah kamp pengungsi Palestina di Khan Younis. Dia bertetangga dengan Pemimpin Hamas Yahya al-Sinwar dan tokoh Fatah yang diasingkan, Muhammad Dahlan.”
Seorang analis yang dekat dengan Hamas, Ibrahim al-Madhoun berpandapat, Dheif bisa dibandingkan dengan pendiri Hamas, Syekh Ahmad Yasin. Al-Madhoun mengatakan,”Dia adalah tokoh legendaris di Hamas. Anda menemukan sidik jarinya di tempat Brigade al-Qassam berubah dan bertransformasi dari kelompok bersenjata kecil menjadi selevel dengan sebuah pasukan resmi dengan puluhan ribu serdadu.”
Para analis Israel juga membenarkan bahwa Dheif telah menjadikan al-Qassam sebagai pasukan tempur yang lebih tangguh dan terorganisasi.
Mantan perwira Intelijen Israel Michael Milshtein menyebut Dheif sebagai salah satu pakar strategi militer terpenting Hamas.
“Dia adalah jantung sayap militer Hamas. Dheif adalah komandan pasukan yang terdiri dari petempur elite, komando laut, dan memiliki kapabilitas udara,” kata Milshtein.
