Loading

Ketik untuk mencari

Lebanon

Sayyid Nasrallah: Salah Satu Berkah Badai al-Aqsa adalah Berkurangnya Provokasi Sektarian di Kawasan Hingga Batas Minimum

Sayyid Nasrallah: Salah Satu Berkah Badai al-Aqsa adalah Berkurangnya Provokasi Sektarian di Kawasan Hingga Batas Minimum

POROS PERLAWANAN – Dalam peringatan hari Asyura di Beirut, Sayyid Hasan Nasrallah menyatakan bahwa berdasarkan statistik yang ada, jumlah partisipan dan hadirin di majelis-majelis Muharram lebih banyak daripada tahun lalu meski kondisi keamanan kurang kondusif.

“Kehadiran di majelis-majelis duka (untuk Imam Husain) adalah bukti jati diri orang-orang dan keterkaitan Perlawanan dengan budaya ini. Kita menyaksikan prosesi pengiringan syuhada di Kafar Kala dan Bent Jubeil disertai dengan slogan ‘Labbaika ya Husain’,” kata Sekjen Hizbullah, Fars memberitakan.

Sayyid Nasrallah berterima kasih kepada Militer Lebanon dan aparat keamanan yang telah mengamankan majelis-majelis Asyura.

“Di semua tempat penyelenggaraan majelis Asyura yang dihadiri banyak orang, tak satu pun insiden keamanan yang terjadi. Namun di Oman, terjadi peristiwa mengenaskan yang menewaskan sejumlah warga sipil dan polisi. Kami menyampaikan belasungkawa kepada syuhada kejadian tersebut.”

“Meski ada perbedaan mazhab, mayoritas Muslimin mencintai Ahlulbait a.s. Ini adalah titik kesamaan di tengah kita. Kejadian-kejadian keamanan yang dilakukan sejumlah orang fanatik bodoh tidak menghalangi berlanjutnya penyelenggaraan majelis-majelis Asyura.”

“Di antara berkah perang Badai al-Aqsa dan solidaritas front-front pendukung, terutama di Lebanon, Irak, dan Yaman adalah berkurangnya provokasi sektarian; proyek yang dikerjakan AS selama bertahun-tahun, ke batas minimum.”

“Diduga bahwa setelah berujungnya perang Badai al-Aqsa kepada kemenangan, pergerakan sektarian dan kesukuan akan dimulai kembali, yang bertujuan untuk melenyapkan salah satu capaian Badai al-Aqsa, yaitu persatuan dan berkumpulnya Muslimin menghadapi bahaya Israel serta proyek Zionisme.”

“Saya meminta dari Saudara-saudari untuk mengabaikan sejumlah akun mencurigakan di media-media sosial. Sebab kadang mereka memublikasikan informasi-informasi menyesatkan. Sebab itu, informasi mesti diperoleh dari sumber kredibel.”

“Badai al-Aqsa adalah perang terlama dan terbesar yang dialami Rezim Zionis di Kawasan. Operasi ini penting lantaran Badai al-Aqsa adalah perang bangsa-bangsa dan faksi-faksi. Kita terlibat dalam perang yang cakrawalanya jelas dan nyata, bahkan dalam aspek gaibnya,” tegas Sayyid Nasrallah.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *