Negara-negara Dunia Nyatakan Belasungkawa atas Gugurnya Presiden Iran, Pakistan Umumkan Hari Duka Umum Sehari
POROS PERLAWANAN– Iran hari ini secara resmi telah mengumumkan gugurnya Presiden Ebrahim Raisi akibat kecelakaan helikopter yang ditumpanginya pada Minggu kemarin. Sebanyak 9 penumpang helikopter tersebut, termasuk Menlu Iran Hossein Amir Abdollahian, dinyatakan meninggal dunia.
Dilansir al-Alam, Komite Perlawanan Palestina merilis statemen yang menyatakan belasungkawa atas kejadian tersebut.
“Palestina, bangsa, dan Perlawanannya tidak akan pernah melupakan jasa Syuhada Perlawanan, yaitu Ayatullah Sayyid Ebrahim Raisi dan Hossein Amir Abdollahian, kepada bangsa kami dan isu Palestina,” demikian disebutkan dalam statemen tersebut.
Hamas dalam statemennya menyatakan,”Kami mengutarakan belasungkawa dan keprihatinan tertulus kepada Pemimpin Revolusi Imam Khamenei, Pemerintah, dan bangsa sahabat Iran.”
“Para martir ini adalah kumpulan terbaik pejabat Iran, yang mengambil sikap bermartabat dalam mendukung isu Palestina, membantu perjuangan bangsa kami, dan menyokong Perlawanan Palestina.”
Ketua Dewan Tinggi Politik Yaman Mahdi al-Mashat menyatakan dukacitanya kepada Pemimpin dan rakyat Iran, seraya menambahkan,”Kami berada di sisi Republik Islam Iran. Kami yakin bahwa bangsa Iran akan melalui hari-hari berat ini dengan tabah.”
PM Pakistan Shahbaz Sharif menyatakan,”Sebagai tanda penghormatan kepada Presiden Iran dan para pengiringnya, dan sebagai bentuk solidaritas untuk Iran sebagai sahabat, Pakistan mengumumkan hari belasungkawa sehari dan mengibarkan bendera setengah tiang.”
Menlu India Subrahmanyam Jaishankar mengunggah pesan belasungkawa dengan bahasa Parsi di akus medsos X. Ia menyatakan syok dengan kabar meninggalnya Presiden dan Menlu Iran akibat kecelakaan helikopter.
“Saya mengingat sejumlah pertemuan saya dengan mereka, dan yang terakhir adalah Januari 2024. Saya menyampaikan dukacita kepada keluarga mereka. Kami bersama bangsa Iran dalam peristiwa duka ini,” cuitnya.
Presiden Venezuela Nicolas Maduro dalam pesannya menyatakan,”Kami sangat prihatin karena berpisah dengan seorang teladan. Saudara kami, Ebrahim, adalah seorang pemimpin dunia sejati, seorang manusia mulia, pembela kedaulatan rakyatnya, dan sahabat mutlak negara kami.”
Maduro di akhir pesannya menyebut Iran sebagai “teladan kemuliaan, moral, dan perlawanan.”
