Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Otoritas Nasional Palestina Serukan Penangkapan Ben-Gvir

Otoritas Nasional Palestina Serukan Penangkapan Ben-Gvir

POROS PERLAWANAN-Diberitakan Fars, Kemenlu Pemerintah Otoritas Nasional Palestina (PNA) pada hari Minggu 14 Mei mengecam statemen fasis Menteri Keamanan Domestik Israel Itamar Ben-Gvir, yang menyatakan kebanggaannya karena menumpahkan darah orang-orang Palestina.

Menurut laporan kantor berita Amad, Kemenlu PNA menilai statemen Menteri radikal Israel ini sebagai pemberian izin untuk membunuh warga Palestina dan seruan untuk konfrontasi militer yang tak berdasar.

Kemenlu PNA menegaskan, pernyataan Ben-Gvir mengungkap pola pikir imperialis dan ekspansif untuk melembagakan proses bertahap pencaplokan tanah Palestina, serta upaya untuk mematahkan hak rakyat Palestina demi membela diri.

“Seruan fasis dan rasis Ben-Gvir adalah seruan untuk meningkatkan genosida dan membunuh lebih banyak lagi warga (Palestina) di Tepi Barat, dengan tujuan mempersiapkan lahan untuk mengganti mereka dengan para pemukim,”tandas Kemenlu PNA.

Menurut Kemenlu PNA, permintaan Ben-Gvir untuk memperluas radius teror menunjukkan bahwa ini bukan saja berlawanan dengan klaim pembelaan diri Israel, tapi juga bertujuan untuk menciptakan huru hara dan menebar ketakutan di tengah warga Palestina guna membuat mereka menyerah.

Di akhir statemennya, Kemenlu PNA memitna dari negara-negara dunia dan masyarakat internasional untuk mengambil sikap jelas di hadapan pernyataan Ben-Gvir, menjatuhkan sanksi kepadanya, dan mengambil tindakan hukum atasnya. Kemenlu PNA juga meminta dari Mahkamah Pidana Internasional untuk mengeluarkan surat penangkapan Ben-Gvir.

Setelah disepakatinya gencatan senjata antara Gaza dan Israel dengan mediasi Mesir dan Qatar, Ben-Gvir meminta dimulainya sebuah operasi militer lain atas faksi-faksi Palestina di Tepi Barat.

Berdasarkan laporan Yedioth Ahronoth, saat bertemu anggota Partai Otzma Yehudit (Jewish Power) yang dipimpinnya, Ben-Gvir membahas kesepakatan gencatan senjata antara Palestina dan Rezim Zionis.

“Saya memiliki peran dalam operasi (agresi ke Gaza) ini. Permintaan berikutnya adalah melaksanakan teror di Judea dan Samaria (Tepi Barat),”ujarnya.

“Apa yang dilakukan di operasi (agresi ke Gaza) adalah baik dan penting. Namun kita tidak bisa memasuki tahap ketenangan. Operasi berikutnya harus dilakukan di Judea dan Samaria.”

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *