Loading

Ketik untuk mencari

Irak

Pakar Irak: Pujian Paus kepada al-Hashd al-Shaabi Musnahkan Semua Fitnah terhadapnya

Pakar Irak: Pujian Paus kepada al-Hashd al-Shaabi Musnahkan Semua Fitnah terhadapnya

POROS PERLAWANAN – Salah satu hal yang membetot perhatian dunia dalam lawatan Paus Fransiskus ke Irak adalah pertemuannya dengan Ayatullah Ali Sistani.

Seorang pakar urusan Irak, Haidar al-Barzanji dalam wawancara dengan Young Jurnalist Club berbicara soal beragam aspek lawatan Pemimpin Vatikan, juga pentingnya pertemuan dia dengan ulama terkemuka Syiah itu.

Al-Barzanji menilai, salah satu sisi penting pertemuan kedua tokoh itu adalah “kemenangan Islam Muhammadi atas semua ideologi dan paham yang mengatas namakan Islam”.

“Siapa yang berkunjung dan yang dikunjungi? Pengunjung adalah Paus Fransiskus, pemimpin agama ratusan juta orang. Sementara yang dikunjungi adalah Ayatullah Sayyid Ali Sistani, seorang ulama rujukan Syiah. Dalam situasi ketika banyak negara Arab bergegas menuju normalisasi (dengan Israel), pertemuan ini adalah perlawanan terhadap tren tersebut,” papar al-Barzanji.

Ia juga memandang penting pertemuan Pemimpin Katolik Sedunia itu dengan para petinggi al-Hashd al-Shaabi. Sebab, kata al-Barzanji, al-Hashd al-Shaabi telah mengalahkan ISIS dan menyelamatkan dunia dari kelompok teroris itu.

Menurutnya, salah satu pesan penting dari pertemuan itu adalah keberhasilan putra-putra Poros Perlawanan untuk menjaga struktur sosial Irak dan membuktikan kepantasan mereka dalam melindungi Negara.

“Poros Perlawanan tidak pernah melakukan kejahatan terhadap satu pun dari pengikut agama lain. Telah terbukti bahwa mereka adalah pasukan militer paling berani di dunia dan paling patriotis. Pertemuan ini juga telah memusnahkan semua fitnah dan tudingan yang dilayangkan kepada al-Hashd al-Shaabi,” tandas al-Barzanji.

“Para teroris ingin melenyapkan semua penganut Kristen. Namun mereka gagal. Kenapa? Sebab putra-putra Poros Perlawanan hadir untuk melindungi dengan keyakinan bahwa gereja-gereja juga merupakan tempat ibadah. Gereja pun adalah tempat ibadah seperti halnya masjid. Sebab itu, mereka menjaga dan mengorbankan nyawa untuknya.”

“Mereka terinspirasi dari Imam Ali. Saat beliau memasuki gereja dan kuil, ada orang yang berkata bahwa penentangan kepada Allah telah dilakukan di tempat ini. Imam menjawab bahwa Allah pun disembah di sini. Oleh karena itu, orang-orang Kristen dan kawasan mereka adalah bagian dari daerah-daerah yang dibebaskan dari kelompok Takfiri,” tandas al-Barzanji.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *