Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Palestina Desak Mahkamah Pidana Internasional Usut Tindak Kriminal Israel Bunuh Pemuda Palestina Saat Serbu Tepi Barat

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, Kementerian Luar Negeri dan Ekspatriat Palestina telah meminta Mahkamah Kriminal Internasional (ICC) untuk segera meluncurkan penyelidikan atas kejahatan rezim Tel Aviv di wilayah Palestina yang diduduki setelah pasukan Israel menembak mati seorang pemuda di bagian utara Tepi Barat.

Kementerian tersebut, dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Selasa, mengutuk pembunuhan Saddam Hussein Bani Odeh (26), seorang penduduk kota Tammun -yang terletak sekitar 5 kilometer di selatan kota Tubas, dan memutuskan rezim Israel sepenuhnya bertanggung jawab langsung atas kematiannya.

Kementerian juga mengkritik komunitas internasional dan Badan-badan Perserikatan Bangsa-Bangsa karena “kebisuan dan kelambanan mereka yang meragukan”, dengan mengatakan bahwa pendekatan semacam itu mengasingkan opini publik dunia terhadap kejahatan aparat dan para pemukim ilegal Israel.

Kementerian Luar Negeri Palestina kemudian meminta ICC “untuk memecah keheningannya dan segera memulai penyelidikan atas kejahatan rezim pendudukan dan pemukim ilegal”.

Kantor berita Palestina Maan melaporkan bahwa Odeh ditembak mati pada Selasa setelah konfrontasi pecah antara tentara Israel dan penduduk Tubas, tak lama setelah pasukan Israel menyerbu kota itu semalam.

Saksi mata mengatakan kepada media lokal bahwa pasukan Israel yang menyerbu Tubas termasuk dalam “Unit Khusus”.

Setidaknya dua pria ditangkap dari rumah mereka selama penggerebekan.

Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, peluru yang ditembakkan oleh seorang tentara Israel di pintu masuk Tubas menembus bahu, jantung, dan paru-paru kiri Odeh.

Serangan dan aksi penangkapan juga terjadi di kota-kota Tepi Barat lainnya, termasuk Jenin dan Nablus, Selasa pagi, kata Klub Tahanan Palestina dalam sebuah pernyataan. Delapan orang ditahan dari daerah-daerah di seluruh wilayah pendudukan.

Awal bulan ini, pasukan Israel menembak dan membunuh seorang anak Palestina berusia 13 tahun selama protes mingguan terhadap perluasan permukiman ilegal di Tepi Barat yang diduduki.

Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan bahwa Mohammed Daadas meninggal di rumah sakit pada 5 November setelah ditembak di perut selama konfrontasi di desa Beit Dajan, timur Nablus.

Enam warga Palestina lainnya dirawat di tempat kejadian setelah menghirup gas air mata yang ditembakkan oleh pasukan Israel, kata Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina.

Pasukan Israel dalam banyak kesempatan tertangkap kamera secara brutal membunuh warga Palestina, dengan video menjadi viral dan memicu kecaman internasional.

Rezim Tel Aviv telah dikritik karena penggunaan kekuatan mematikannya yang ekstensif dan pembunuhan di luar proses hukum terhadap warga Palestina yang tidak menimbulkan ancaman langsung bagi pasukan pendudukan atau pemukim ilegal Israel.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *