Pasukan Cadangan Israel Keluhkan Minimnya Fasilitas Tempur Mereka, 1000 Zionis Tewas Buntut Operasi ‘Badai al-Aqsa’
POROS PERLAWANAN – Dilansir Fars, setelah Militer Israel memanggil Pasukan Cadangan guna menghadapi operasi mengejutkan Badai al-Aqsa oleh Hamas, kini para serdadu cadangan ini mengeluhkan perangkat-perangkat militer Israel yang cacat.
Media-media Zionis melaporkan bahwa para serdadu cadangan yang dipanggil dari seluruh Tanah Pendudukan untuk bertempur, menyuarakan keluhan mereka di media-media sosial. Mereka mengeluh bahwa Militer Israel tidak difasilitasi dengan benar untuk menghadapi sebuah operasi musuh dalam skala besar semacam ini.
“Ketika para serdadu cadangan mulai mendaftar di satuan-satuan mereka di dekat Gaza, Tepi Barat, dan perbatasan utara, keluhan-keluhan tentang minimnya fasilitas pun dimulai”, lapor Times of Israel.
“Banyak dari para serdadu yang menegaskan kebutuhan mereka kepada panel-panel keramik rompi pelindung mereka, yang saat ini tidak tersedia. Panel-panel ini berfungsi membantu mencegah peluru menembus rompi pelindung”.
Di lain pihak, Jubir Militer Israel, Daniel Hagari membantah kelangkaan atau kecacatan perangkat tempur. Ia mengeklaim bahwa masalah ini murni hanya masalah logistik.
“Tak ada masalah kelangkaan fasilitas di Militer Israel. Distribusi sebagian fasilitas membutuhkan waktu, tapi tidak ada kelangkaan perangkat,” klaim Hagari.
Pada Sabtu pagi 7 Oktober, Kelompok Perlawanan Palestina melancarkan operasi militer terkoordinasi bernama “Badai al-Aqsa”. Para pejuang Perlawanan melewati pagar pembatas Gaza dan memasuki permukiman-permukiman Zionis di dekat perbatasan. Dalam tempo kurang dari setengah jam, Perlawanan Palestina menembakkan lebih dari 5 ribu rudal ke arah Tanah Pendudukan, termasuk Tel Aviv.
Harian Yedioth Ahronoth melaporkan bahwa jumlah orang Zionis yang tewas akibat operasi Badai al-Aqsa mencapai angka 1.000 jiwa, sementara mereka yang ditawan oleh Perlawanan Palestina berjumlah lebih dari 150 orang.
