Loading

Ketik untuk mencari

Amerika Palestina

Pejabat AS: Tolak Permintaan Bennett agar Tak Hidupkan JCPOA, Biden Pilih Jalur Diplomatik Lunak Hadapi Teheran

POROS PERLAWANAN – Berbarengan dengan pertemuan PM Israel, Naftali Bennett dan Otoritas AS yang membahas program-program anti-Iran, seorang pejabat AS menyatakan bahwa Gedung Putih masih melanjutkan jalur diplomatik dengan Teheran.

Dilansir Fars, kantor berita Reuters menukil dari seorang pejabat anonim bahwa “Washington masih berkomitmen kepada jalur diplomatik dengan Iran. Tentu jika cara ini gagal, masih ada cara-cara lain”.

“(Joe) Biden akan berbincang dengan Bennett soal kekhawatiran bahwa Iran akan lepas kendali, menyusul keluarnya (Donald) Trump dari kesepakatan nuklir,” kata pejabat yang enggan namanya disebut itu.

Menurutnya, Biden memberitahu Bennett bahwa AS pun memiliki kekhawatiran yang sama dengan Israel terkait percepatan program nuklir Iran. Hanya saja Washington saat ini berkomitmen untuk menempuh jalur diplomatik.

“Sejak keluarnya Pemerintah lalu AS dari JCPOA, program nuklir Iran telah lepas kontrol secara signifikan dan menambah kecepatan dari minggu ke minggu. Sekarang Iran punya sentrifugal, cadangan uranium, dan teknologi modern,” kata pejabat itu di hadapan wartawan.

Reuters menulis, pejabat itu menyatakan bahwa meski Gedung Putih mencemaskan aktivitas nuklir Iran, namun Biden menolak permintaan PM Israel agar AS berhenti memulihkan kesepakatan nuklir.

Sebelum ini, sejumlah jenderal senior Israel mengirim surat terbuka kepada Bennett. Para jenderal dan perwira yang bergabung dalam kelompok Ha-Bitonistim itu menyatakan, perkembangan Afghanistan dan hengkangnya AS harus dijadikan pelajaran. Mereka meminta agar Tel Aviv mengkaji ulang ketergantungan kepada hegemoni AS.

“AS tidak lagi memiliki hegemoni seperti 30 tahun lalu. Rusia dan Iran sekarang adalah kekuatan dominan di Kawasan. Kelompok-kelompok Islam ‘radikal’ juga tengah berkoordinasi. Mereka dilatih dan difasilitasi dengan baik… AS harus diberi pesan bahwa formula saat ini untuk perdamaian di Timteng sudah tidak efektif lagi. Sudah tiba saatnya untuk memikirkan solusi-solusi baru”, tulis mereka dalam surat itu.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *