Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Pejuang Palestina ‘Rayakan’ Kemenangan Netanyahu dengan Serangan Rudal dan Operasi Berani Syahid

Pejuang Palestina ‘Rayakan’ Kemenangan Netanyahu dengan Serangan Rudal dan Operasi Berani Syahid

POROS PERLAWANAN – Media-media Palestina pada Selasa 15 November mengabarkan sebuah operasi berani syahid baru, yang menewaskan 3 orang Zionis di distrik Ariel di Tepi Barat.

Fars melaporkan, harian Rai al-Youm membahas meluasnya operasi perlawanan terhadap Rezim Zionis dan menyatakan bahwa tampaknya orang-orang Palestina secara tegas tidak ingin pengangkatan Benyamin Netanyahu sebagai PM Israel berlangsung “tanpa perayaan”. Sebab itu, mereka memutuskan untuk “menyampaikan ucapan selamat” kepada Netanyahu dengan cara mereka sendiri.

Menurut Rai al-Youm, para pejuang Palestina dengan operasi-operasi ini telah menggambarkan karakteristik periode yang bakal dilalui Netanyahu sebagai Ketua Partai Likud dan PM Israel. Oleh karena itu, hanya beberapa jam setelah diumumkannya kemenangan Netanyahu dalam Pemilu, warga Gaza dengan cara khas “merayakan kemenangan ini” dengan menembakkan sejumlah rudal ke arah permukiman-permukiman Zionis. Hal ini menyebabkan Tentara Israel dalam kondisi siaga.

Laporan Rai al-Youm menyebutkan, dalam beberapa hari terakhir Tepi Barat menjadi saksi operasi-operasi perlawanan dan konfrontasi militer terhadap Tentara Zionis. Namun apa yang terjadi pada Selasa kemarin lebih berkesan dan berpengaruh, hingga forum-forum Israel menyebutnya sebagai “hari berat yang menyakitkan”.

Rai al-Youm menyatakan, operasi yang dilakukan Muhammad Shawf ini adalah pukulan baru kepada aparat keamanan Israel, yang melihat diri mereka tak bisa berbuat apa-apa dalam menghadapi operasi-operasi semacam ini.

Operasi berani syahid ini dilakukan hanya sehari setelah Tentara Israel memecat tiga perwiranya, lantaran dianggap gagal membendung operasi Syahid Uday al-Tamimi di pos pemeriksaan Shafaat beberapa waktu lalu.

Ketua Dewan Permukiman Israel di utara Gaza, Yossi Dagan menanggapi operasi kemarin dengan mengatakan, ”Serangan ini terjadi karena Pemerintah saat ini tidak memiliki kekuatan preventif. Pemerintah mendatang harus bertindak sebagai sebuah Pemerintahan Nasional dan mengubah perimbangan. Namun perubahan perimbangan oleh Pemerintah Israel juga tidak akan menghentikan serangan-serangan ini.”

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *