Loading

Ketik untuk mencari

Yaman

Pemenang Nobel: Biden Harus Penuhi Janjinya Hentikan Perang Yaman

POROS PERLAWANAN – Aktivis HAM asal Yaman dan pemenang Hadiah Nobel Perdamaian 2011, Tawakkul Karman meminta dari Presiden AS Joe Biden untuk segera bertindak menghentikan perang di negaranya.

Dilansir Fars, Karman dalam artikelnya di Washington Post menulis bahwa AS telah berbuat kesalahan dengan memberi lampu hijau kepada Saudi untuk mengagresi Yaman. Kesalahan ini ditambah dengan dukungan Washington terhadap perang ini; perang yang telah menewaskan puluhan ribu orang hingga kini.

Karman mengaku, dirinya gembira ketika Biden dalam pidato kampanyenya menyebut Saudi sebagai “negara yang dibenci” dan menghendaki agar penjualan senjata ke negara itu dihentikan.

“Biden mesti memenuhi janjinya hari ini juga. Bulan lalu saya berkata kepada Pemerintahan Trump bahwa kesepakatan penjualan rudal-rudal pintar senilai 500 juta dolar ke Saudi bisa menghancurkan Yaman dan membunuh warganya. Tanpa campur tangan Pemerintah Biden, kesepakatan ini akan disahkan oleh Kongres pada 21 Juni mendatang,” kata Karman.

Ia menegaskan, penjualan lebih banyak senjata kepada Saudi tidak akan membantu penanganan kemiskinan, kelaparan, dan pembantaian jutaan warga Yaman.

Karman juga menyatakan bahwa rakyat Yaman mesti mengandalkan diri mereka sendiri untuk menyelesaikan masalah.

Karman kembali mengungkit statemen-statemen lalu Biden dan berkata, Pemerintah AS harus berhenti menyanjung para diktator dan mengabaikan HAM.

Menurutnya, sejak agresi Koalisi Saudi ke Yaman, kelompok-kelompok teroris mendapatkan nyawa mereka kembali.

Karman menyebut Saudi dan UEA memberi lampu hijau kepada kelompok seperti al-Qaeda untuk masuk ke Yaman. Sebab itu, tulis Karman, Pemerintahan Biden mesti mengakhiri perang di Yaman guna mencegah radikalisme di Kawasan.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *