Pemimpin Ansharullah: Dunia Sudah Yakini Kekalahan Koalisi Agresor
POROS PERLAWANAN – Pemimpin Revolusi Yaman, Sayyid Abdulmalik Badruddin al-Houthi menyatakan, ”Salah satu berkah terpenting kesabaran, selain bahwa ia merupakan ibadah agung, adalah ia senjata penting untuk menghadapi musuh.”
“Musuh menggunakan embargo dan penindasan serta mempersulit bangsa (Yaman) untuk melemahkan dan memaksanya menyerah. Musuh berupaya melenyapkan spirit umat serta menciptakan rasa putus asa dan kekalahan,” kata al-Houthi dalam pidato malam ke-10 bulan Ramadhan, dilansir Fars.
“Ketika umat meningkatkan tekad, keseriusan, dan perasaan tanggung jawabnya, kemudian musuh melihat respons pintar umat, hal ini akan mendatangkan hasil-hasil penting. Sebab, musuh akan putus asa, merasa lemah dan kalah, lalu pada akhirnya akan terpaksa menyerah.”
“Sejak dimulainya serangan Koalisi Agresor dan dengan semua kejahatan serta blokade kejinya, bangsa besar Yaman telah melawan dengan gigih. Berkat kesabaran bangsa kini ini, musuh menemui jalan buntu dan menelan kekalahan nyata, yang telah disadari, diyakini, dan dibicarakan oleh dunia.”
“Para agresor Yaman gagal mewujudkan tujuan-tujuan mereka dan mesti menderita kekalahan. Di pihak lain, bangsa kita meraih banyak kemenangan. Agresi musuh inilah yang menjadi motivasi penting bagi umat untuk meneruskan kebangkitannya.”
“Semua ini membutuhkan kesabaran, sebagaimana yang difirmankan Allah dalam ayat 200 surah Al Imran, Wahai orang-orang beriman, tabahlah dan serulah satu sama lain untuk bersabar dan bertahan, waspadai pekerjaan musuh, dan bertakwalah agar kalian menjadi orang-orang beruntung.”
“Berkat kesabaran, musuh pada akhirnya melihat bahwa semua sarana-sarananya tidak efektif. Konsekuensi perbuatannya berlawanan dengan apa yang diharapkannya. Pada hakikatnya, hanya dengan bersabar-lah bangsa-bangsa mampu meraih kemuliaan, menghadapi tantangan, dan menunaikan misi-misi besar,” pungkas Pemimpin Ansharullah.
