Loading

Ketik untuk mencari

Lebanon

Sayyid Nasrallah: Israel Berkhayal Jika Berharap Bisa Tundukkan Palestina

Sayyid Nasrallah: Israel Berkhayal Jika Berharap Bisa Tundukkan Palestina

POROS PERLAWANAN – Sekjen Hizbullah pada Senin malam 11 April berpidato dan membahas sejumlah perkembangan terbaru di Lebanon dan Timteng.

Fars melaporkan, Sayyid Hasan Nasrallah di awal pidatonya menyinggung masalah Palestina dan berkata, ”Kita mesti tunduk penuh hormat di hadapan para pahlawan muda, wanita, anak-anak, dan pria-pria Palestina, begitu pula keluarga syuhada, atas keteguhan pendirian mereka.”

Sayyid Nasrallah menilai, kejadian-kejadian di Tanah Pendudukan mengandung banyak arti terkait perang melawan musuh dan masa depan Rezim Zionis.

“Jika kalian berharap bangsa Palestina akan putus asa dan bisa dikalahkan, berarti kalian hanya berkhayal,” kata Sayyid Nasrallah, ditujukan kepada Israel.

Sehubungan dengan masalah dalam negeri, terutama Pemilu legislatif Lebanon, ia mengatakan, ”Ada atmosfer di Kedubes AS dan sebagian Kedubes asing, juga sejumlah faksi politik, bahwa kelompok politik afiliasi kami akan mendapatkan mayoritas di Parlemen.”

“Memperoleh dua pertiga (kursi) bukan tujuan kelompok politik kami. Ini bukan tujuan logis dan realistis. Tak satu pun faksi politik yang menganggapnya demikian. Kami percaya bahwa negara berasaskan kesepakatan dan kesepahaman.”

“Prinsip kami adalah tiap perubahan fundamental, yang berkaitan dengan UUD, elemen dan identitas negara, harus disepakati secara nasional. Bukan diwujudkan dengan paksaan, mayoritas, atau senjata… Ada selentingan soal penundangan Pemilu legislatif agar kondisi kelompok tertentu membaik terlebih dahulu. Kita berhak menuding Kedubes AS dan faksi-faksi politik lain bahwa mereka berusaha agar Pemilu tidak diadakan.”

Sekjen Hizbullah berpendapat, ada kemungkinan bahwa tujuan digulirkannya ide penundaan Pemilu adalah mereduksi animo warga untuk berpartisipasi dalam Pemilu.

“Kita percaya telah masuk dalam sebuah perang kampanye. Kita harus hadir di pos-pos pemungutan suara dengan kekuatan penuh. Jangan berharap kepada jajak pendapat atau pusat-pusat riset, tapi kita harus terlibat dengan kekuatan penuh dalam perang politik ini hingga ditutupnya kotak-kotak suara,” tandasnya.

“Barangkali pernyataan-pernyataan bahwa kita akan memperoleh mayoritas kursi di Parlemen bertujuan agar para pendukung kita yakin tidak perlu pergi ke pos pemungutan suara. Namun kita harus berusaha agar para kandidat dan sekutu kita meraih kemenangan. Saya ingin para sekutu kita menang di Pemilu agar kita bisa bersama-sama memikul tanggung jawab.”

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *