Loading

Ketik untuk mencari

Irak

Pendeta Kristen Sindir Pedas Macron: Di Mana Anda Saat ISIS Serang Mosul dan Membuat Kami Telantar?

POROS PERLAWANAN – Tampaknya kunjungan ke Irak untuk menghadiri Konferensi Baghdad membuat senang Presiden Prancis, Emmanuel Macron. Ia pun berkeliling ke sejumlah tempat di Irak. Namun lawatannya ke Mosul dan gereja di kawasan itu menimbulkan masalah baginya.

Dilansir al-Alam, Kepala Gereja Ortodoks Mosul dan Kurdistan Irak, Pendeta Nicodimus Daud Matta mengajukan pertanyaan berikut kepada Macron, ”Kenapa saat ISIS di siang bolong datang dan menelantarkan kami, tak ada satu pun yang datang dari negara-negara besar ini dan melawan ISIS?”

“Saya ingin bertanya kepada Anda, sebagaimana Anda menanyai saya. ISIS datang ke Mosul dan menyerangnya di siang bolong, bukan malam hari. Mereka menyerang di hadapan pandangan seisi dunia dan satelit-satelit yang terus mengawasi Irak. Logiskah jika ISIS tidak bisa dihentikan sebelum mereka tiba di Mosul? Mereka datang ke Mosul, membuat kami terlunta-lunta di pedesaaan, dan mengusir kami dari desa-desa 2 bulan setelahnya. Apakah masuk akal bahwa tidak ada yang melihat mereka, atau bahwa negara-negara besar tak sanggup menghentikan mereka?” tanya Pendeta Nicodimus.

Video-video yang tersebar, juga awak media yang hadir saat itu, tidak memublikasikan jawaban Macron untuk pertanyaan tersebut. Namun, yang pasti bahwa Presiden Prancis bisa bertamasya dengan nyaman di Irak berkat darah syuhada yang dipersembahkan Irak dan Iran demi menjaga keamanan negara itu; syuhada seperti Syahid Qassem Soleimani, Syahid Abu Mahdi al-Muhandis, dan ribuan syuhada lain dari kalangan pejuang dan Tentara Irak.

Namun Macron malah meremehkan ingatan bangsa Irak. Sebagian media melaporkan, ia justru mengklaim, ”Hari ini keamanan Irak bukan terancam oleh ISIS, tapi juga para milisi Syiah.”

IRNA melaporkan, ujaran Macron ini ditanggapi oleh Jubir Kemenlu Iran Saeed Khatibzadeh. Ia berkata, ”Saya meminta agar teks wawancara Macron dibawakan kepada saya. Saya berharap tidak ada ucapan seperti ini. Namun berdasarkan pertanyaan yang diajukan, saya benar-benar prihatin atas statemen ngawur Presiden Prancis, yang menganggap keamanan Irak diancam oleh tetangga-tetangganya.”

“Ini menunjukkan bahwa Prancis berjarak sangat jauh dari realita. Bahwa hari ini Presiden Prancis bisa berkeliling di jalanan Mosul, itu adalah berkat perjuangan faksi-faksi Syiah Irak. Hal terburuk adalah pemanfaatan politis demi mewujudkan kepentingan negara-negara tertentu. Sekali lagi penduduk Mosul harus ditanya, bagaimana ISIS diusir dari kawasan itu,” tandas Khatibzadeh.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *