Loading

Ketik untuk mencari

Amerika

Pengamat Kekerasan di Dunia: ‘Bahaya Tak Dikenal’ Ancam AS

POROS PERLAWANAN – Sekelompok pakar terkemuka yang mengamati tindak kekerasan di dunia melayangkan peringatan keras menjelang Pilpres AS yang berlangsung Selasa 3 November.

Dikutip Fars dari CNN, kelompok ini dalam laporan setebal 30 halaman memperingatkan bahwa “bahaya tak dikenal” mengancam AS dalam beberapa hari ke depan.

“Orang-orang AS sudah terbiasa dengan naiknya tensi permusuhan selama kampanye yang diadakan 4 tahun sekali ini. Namun, mereka belum pernah menghadapi potensi penolakan seseorang yang tengah berkuasa atau bahwa hasil Pilpres akan berujung pada kekerasan bersenjata,” tulis kelompok tersebut.

Kelompok ini menyebut sejumlah faktor yang bisa memicu kekerasan di hari Pilpres atau sebelum dan sesudahnya. Di antara faktor-faktor itu adalah tersebarnya hoaks dan ujaran kebencian di dunia maya, kehebohan soal diskriminasi ras, kebangkitan kelompok-kelompok bersenjata, dan peluang terjadinya kompetisi ketat atau kontroversial.

Kelompok ini menyebut Donald Trump sebagai pihak yang bertanggung jawab dalam potensi kerusuhan mendatang.

Ucapan-ucapan beracun Trump dan keinginannya untuk menyeret berbagai isu ke meja hijau demi kepentingan pribadinya dinilai sebagai hal yang belum terjadi dalam sejarah AS.

Permintaan Trump dari para pendukungnya untuk membentuk Tentara Pengawas dianggap sebagai salah satu faktor pemicu kekerasan. Kelompok ini menyatakan, bahasa militer yang digunakan Trump adalah sinyal kepada orang-orang yang tak pernah dilatih sebagai pengamat untuk “tampil menakutkan demi menghalangi para pendukung Demokrat memberikan suara”.

Menurut laporan Axios, Trump memberitahu sejumlah orang dekatnya, bahwa jika pada Selasa malam nanti dia mengungguli Biden, ia akan segera mendeklarasikan kemenangan sebelum hasil resmi diumumkan.

Padahal para pakar mengatakan, deklarasi kemenangan dini akan menyulut aksi kerusuhan dan kekerasan pasca Pilpres.

Di lain pihak, Trump dalam pidatonya di Pennsylvania Sabtu lalu menyatakan, ada kemungkinan bahwa penghitungan suara akan berlangsung selama beberapa pekan, dan ini akan memunculkan kerusuhan di AS.

Statemen-statemen semacam ini kian memperkuat prediksi bahwa AS akan diguncang aksi kerusuhan usai berlangsungnya Pilpres.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *