Loading

Ketik untuk mencari

Irak

Pengumuman Hasil Investigasi Teror Syahid Soleimani Ditunda, Ternyata ini Sebabnya

Pengumuman Hasil Investigasi Teror Syahid Soleimani Ditunda, Ternyata ini Sebabnya

POROS PERLAWANAN – Anggota Aliansi Fath di Parlemen Irak, Abdulamir al-Tuaiban mengkritik kinerja Pemerintah Irak dalam investigasi teror terhadap Syahid Qassem Soleimani dan Abu Mahdi al-Muhandis.

“Pemerintahan Mustafa al-Kadhimi menutup mata dari penyelidikan terkait teror Soleimani dan Abu Mahdi di bandara Baghdad,” kata al-Tuaiban kepada al-Maalomah, seperti dilansir Fars.

Ia menilai, basa-basi Pemerintahan al-Kadhimi dengan AS menyebabkan tertundanya pengumuman hasil investigasi; hasil yang bisa menjatuhkan AS dan para bonekanya di Irak.

Al-Tuaiban menegaskan, Parlemen Irak akan mengambil sikap terhadap dihentikannya proses investigasi kejahatan ini.

Wakil dari Fraksi Badr, Karim Jahoush al-Muhammadawi menyatakan, AS sangat mengandalkan al-Kadhimi untuk menjalankan rencana dan kebijakan strategisnya demi kepentingan Washington.

Al-Muhammadawi menilai, hubungan al-Kadhimi dengan AS sangat erat dan pengaruh Washington menancap kuat pada dirinya. Sebab itu, katanya, al-Kadhimi tak berminat menunjukkan keseriusan untuk mengusir Tentara AS dari Irak.

Beberapa bulan lalu, di tengah tekanan Parlemen dan rakyat Irak untuk mengusir Tentara AS, al-Kadhimi mengatakan, ”Kita tidak membutuhkan keberadaan Militer AS berdasarkan keperluan kita terhadap kerja sama di bidang ekonomi, pendidikan, budaya, kesehatan, keamanan, persenjataan, pelatihan pasukan, dan kerja sama dengan Koalisi Internasional.”

Amir al-Fayiz, anggota Komite Hubungan Luar Negeri Parlemen Irak, juga menegaskan bahwa negaranya tidak membutuhkan kehadiran Tentara AS untuk memburu sisa-sisa ISIS.

“Sejak serangan udara ke bandara Baghdad yang menewaskan Syahid Soleimani dan Abu Mahdi, keberadaan AS telah melanggar kedaulatan Irak,” kata al-Fayiz.

“Penjagaan kedaulatan Irak dan perburuan atas sisa-sisa teroris ISIS tidak mengharuskan Tentara AS berada di Irak,” imbuhnya.

Seraya menegaskan kemampuan Tentara Irak untuk mengendalikan keamanan, al-Fayiz menuntut agar Pemerintah segera mengakhiri keberadaan Tentara AS, sebab bertahannya mereka di Irak tak bisa dijustifikasi.

Pada hari Minggu lalu, Komite Keamanan dan Pertahanan Parlemen Irak mengumumkan, AS menghalangi Baghdad menggunakan cara-cara baru untuk mewujudkan keamanan di perbatasan Irak.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *