Loading

Ketik untuk mencari

Amerika

Pentagon Akui 23 Serdadu AS di Suriah Alami Gegar Otak Akibat Serangan Poros Perlawanan

Pentagon Akui 23 Serdadu AS di Suriah Alami Gegar Otak Akibat Serangan Poros Perlawanan

POROS PERLAWANAN – Komando Pusat AS mengakui bahwa sebanyak 23 serdadu negara tersebut mengalami gegar otak, yang merupakan dampak dari 2 serangan yang dilancarkan faksi-faksi militer pro-Iran di Suriah pada Maret silam.

“Kami telah mengidentifikasi 11 kasus gegar otak ringan lain setelah serangan pada 23-24 Maret di timur Suriah,” demikian diumumkan Komando Pusat AS dalam statemennya, Fars melaporkan.

AS memiliki 28 pangkalan terbuka di Suriah. Sebagian besar pangkalan-pangkalan tersebut terletak di kawasan kaya minyak dan gas Suriah, agar AS bisa lebih mudah menjarah sumber-sumber minyak negara tersebut. Setiap pekan selalu ada kabar penjarahan minyak Suriah oleh AS, yang kemudian dibawa ke Irak.

Pada Maret lalu, sejumlah roket menghantam pangkalan Tentara AS di ladang gas Koniko. Serangan ini dilakukan dengan 8 roket yang sebagian menghunjam bagian dalam pangkalan dan sisanya jatuh di sekitar pangkalan.

Ladang gas Koniko adalah salah satu kawasan kaya minyak tempat AS membangun pangkalan ilegal di tempat itu. Pangkalan ini dijaga dengan sangat ketat. Pemerintah Suriah berulang kali mengumumkan akan mengakhiri keberadaan ilegal para teroris AS ini.

Ini bukan kali pertama pasukan AS di Timteng menderita gegar otak akibat serangan faksi-faksi Perlawanan.

Setelah teror yang dilakukan AS untuk membunuh Komandan IRGC, Jenderal Qassem Soleimani di bandara Baghdad pada 2020 lalu, Iran membalas dengan melancarkan serangan rudal ke pangkalan Ayn al-Asad di Irak.

Pada Rabu dini hari pukul 01.20 (sama persis dengan waktu teror di bandara Baghdad pada 3 Januari), ketika Pemerintah AS menyangka bahwa Iran akan menargetkan pangkalan al-Taji dan pesawat-pesawat pelacak AS sedang berpatroli di langit Irak, sebanyak 13 rudal ditembakkan Iran ke pangkalan Ayn al-Asad.

Dalam konferensi pers di Gedung Putih, Donald Trump mengeklaim bahwa “semua serdadu kita selamat dan pangkalan hanya mengalami kerusakan minimal”. Namun sepekan setelah itu, Pentagon mengakui bahwa 11 serdadu AS mengalami “gegar otak ringan”. Dua pekan setelah serangan, Trump berkata “mungkin ada serdadu-serdadu AS di Ayn al-Asad yang mengalami sakit kepala”. Padahal sebuah harian Kuwait mengabarkan bahwa 16 serdadu AS telah dievakuasi ke sebuah rumah sakit di negara itu. Washington Post juga melaporkan bahwa sejumlah serdadu AS dibawa ke pusat medis Landstuhl di Jerman.

Akhirnya, sekitar 3 pekan setelah serangan, Jubir Pentagon, Thomas Campbell mengumumkan bahwa “50 serdadu AS di Ayn al-Asad mengalami gegar otak. Sedangkan 31 dari mereka dirawat di Baghdad dan sudah kembali bertugas. Sementara 18 orang lainnya telah dibawa ke Jerman untuk perawatan lebih lanjut. Satu orang juga dibawa ke Kuwait dan kini telah kembali ke tempat tugasnya.”

Hingga saat ini, dinyatakan ada 110 serdadu yang mengalami cedera dalam serangan rudal Iran dan 39 dari mereka telah dianugerahi medali Purple Heart.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *