Loading

Ketik untuk mencari

Amerika Iran

Perang Hybrid atas Iran Gagal, Senator-senator AS Kritik Pedas Pemerintahan Biden

Perang Hybrid atas Iran Gagal, Senator-senator AS Kritik Pedas Pemerintahan Biden

POROS PERLAWANAN – Dilansir Fars, usai berlangsungnya sidang dengar pendapat di Senat Amerika terkait Iran, yang dihadiri Menhan, Menlu, dan Menteri Dagang Amerika, Senator Jim Risch dari Partai Republik merilis sebuah statemen.

Dalam statemen itu, Risch mengkritik sikap Pemerintahan Joe Biden di hadapan Iran dengan mengatakan, ”Lebih dari 6 bulan sejak Gedung Putih mengumumkan bahwa JCPOA sudah mati, tapi kita belum mendekati satu pun kebijakan komprehensif terkait Iran.”

Sebagian pengamat meyakini bahwa statemen Risch, juga sikap para senator Amerika lain di sidang dengar pendapat Senat, menunjukkan adanya perselisihan antara Kongres dan Gedung Putih sehubungan dengan Iran.

Senator Lindsay Graham dalam sidang itu mengatakan kepada Menhan, Lloyd Austin dan Menlu, Antony Blinken, ”Bagaimana bisa Republik Islam Iran berada di bawah sanksi-sanksi berat kita, namun pemasukan mereka selama beberapa bulan bertambah 20 persen?”

Topik berkuasanya Iran di Teluk Persia dan penahanan 2 kapal tanker pelanggar oleh IRGC beberapa waktu lalu juga memicu amarah anggota Kongres, sampai-sampai mendorong mereka untuk mengesahkan proposal demi menghadapi program drone-rudal Iran sebelum berakhirnya sanksi rudal PBB atas Teheran pada Oktober mendatang.

Baru-baru ini, Ketua Komite Urusan Luar Negeri DPR AS, Michael McCaul beserta beberapa legislator lain mengajukan proposal transpartai untuk “menjatuhkan sanksi atas aktivitas-aktivitas pendukung program rudal-drone Iran”.

Dalam lanjutan statemennya, Risch mengatakan, ”Kekaburan strategis dalam hal kebijakan atas Iran hanya akan membuat rezim ini semakin berani dan menyebabkan para sekutu kita kian dekat kepada China. Mengingat bahwa Iran masih melanjutkan penahanan ilegal kapal, menargetkan orang-orang Amerika di Kawasan, mendukung proksi-proksinya, dan mendukung Rusia di perang Ukraina, orang-orang Amerika layak mendapatkan kebijakan yang lebih baik dari perundingan nuklir gagal dengan Iran.”

Hoover Institute yang berada di Universitas Stanford dalam analisisnya baru-baru ini menyatakan bahwa kebijakan pengendalian Iran telah gagal.

Pemerintahan religius Iran adalah musuh yang tak bisa dijinakkan Amerika. Sejak 2018, sanksi-sanksi telah menghalangi ekspor Iran demi menghentikan program nuklir-persenjataan negara ini. Namun kebijakan di ambang keruntuhan, tulis Hoover Institute.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *