Loading

Ketik untuk mencari

Lebanon

Pertemuan Segi Lima Paris, Demi Selamatkan Lebanon atau Sulut Perang Saudara?

Pertemuan Segi Lima Paris, Demi Selamatkan Lebanon atau Sulut Perang Saudara?

POROS PERLAWANAN – Paris pada Senin 6 Februari ini dikabarkan menjadi tuan rumah pertemuan yang dihadiri wakil dari 5 negara, yaitu Prancis, AS, Saudi, Qatar, dan (kemungkinan) Mesir.

Dilansir Fars, konon pertemuan ini bertujuan membahas jalan keluar untuk krisis Lebanon dan menentukan karakteristik Presiden baru untuk negara tersebut, menyusul kosongnya kursi kepala negara setelah berakhirnya jabatan Michel Aoun pada Oktober silam.

Meski demikian, ada sejumlah keraguan terkait tujuan utama pertemuan tersebut. Harian Rai al-Youm mengajukan sejumlah pertanyaan tajam terkait pertemuan Paris. Di antaranya, apakah pertemuan segi lima ini bertujuan untuk menyelamatkan Lebanon, atau membuat rencana untuk menyulut perang saudara? Siapa yang memberi hak kepada negara-negara ini untuk menentukan karakteristik Presiden baru Lebanon dan memaksakannya kepada Parlemen negara ini?

“Kami khawatir peta jalan yang akan diajukan Pertemuan Paris bukan untuk menyelamatkan Lebanon, tapi untuk menyeretnya ke sebuah perang saudara; yang mendukung klasifikasi sektarian dan mendukung kelompok tertentu melawan kelompok lain, yaitu kubu Perlawanan yang dipimpin Hizbullah, yang dicantumkan dalam daftar organisasi teroris oleh AS dan sebagian besar negara Eropa” tulis Rai al-Youm.

“Kami tidak tahu siapa yang memberi hak kepada 5 negara ini untuk memilih Presiden Lebanon berdasarkan kriteria yang dikehendaki mereka. Kenapa hak ini tidak diberikan kepada Parlemen Lebanon dan para wakilnya, yang telah dipilih oleh rakyat dalam Pemilu yang transparansinya tidak diragukan, jika memang negara-negara ini meyakini demokrasi seperti yang diklaim mereka?”

“Semua tindakan yang diambil terhadap Lebanon, mulai dari blokade, kelaparan, pendiskreditan, dan keruntuhan ekonomi-finansial yang dihadapi negara ini selama bertahun-tahun, bertujuan untuk menyeret Lebanon ke arah perang saudara yang akan berujung kepada perlucutan senjata Perlawanan.”

“Kami dan banyak orang lain di Lebanon serta Kawasan akan mengikuti pertemuan (Paris) ini dengan rasa khawatir. Kami curiga apa menu yang akan disiapkan para partisipan pertemuan ini untuk Lebanon, di saat para wakil, atau sebagian besar wakil Lebanon, absen dalam pertemuan tersebut. Selain itu, karena AS diundang dan memimpin pertemuan itu, hal ini tidak membuat tenang, bahkan membuat khawatir. Kita hanya harus duduk menunggu”, pungkas Rai al-Youm.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *