Loading

Ketik untuk mencari

Analisa

Pesan-pesan Latihan Perang ‘Peyambar-e Azam 17’ kepada Musuh-musuh Iran

Pesan-pesan Latihan Perang ‘Peyambar-e Azam 17’ kepada Musuh-musuh Iran

POROS PERLAWANAN – Nyaris tiap hari, para petinggi Rezim Zionis secara terbuka mengancam akan menyerang fasilitas nuklir Iran. Mereka juga telah menganggarkan miliaran dolar “untuk persiapan serangan militer ke Iran”.

Dalam kondisi semacam ini, Kemenlu Inggris merilis statemen sebagai respons terhadap latihan militer “Peyambar-e Azam 17” di Iran. London mengecam latihan perang ini dan menyebutnya sebagai “ancaman terhadap keamanan regional dan internasional”.

Kita memahami kekhawatiran Inggris terhadap “sel kanker” yang ditanamnya di jantung Dunia Islam. Namun semestinya ia tidak mengaitkan kekhawatiran ini dengan “keamanan nasional dan internasional”.

London menyebut latihan militer Iran sebagai ancaman, padahal ia sendiri bersama Israel dan negara-negara Barat berpartisipasi dalam latihan simulasi serangan ke Iran.

Supaya Inggris tidak dituduh munafik dan pembohong, ia mesti menjawab kepada opini publik di Dunia Barat perihal pertanyaan ini: apakah latihan militer yang akan diadakan Rezim Zionis pada musim semi mendatang, yang diikuti puluhan pesawat perang, termasuk F-35 dan F-16, sehingga disebut Otoritas Israel sebagai latihan perang terbesar yang diadakan Angkatan Udara Israel, adalah “ancaman atas keamanan regional dan internasional atau tidak?”

Dalam latihan militer ini, pesawat-pesawat Israel akan melakukan latihan di jarak yang sangat jauh di atas Laut Mediterania demi mensimulasikan jarak lebih dari 1.000 km, yang dibutuhkan jet-jet Israel untuk menyerang fasilitas nuklir Iran.

Latihan perang ini akan dilakukan oleh rezim seperti Israel, yang tidak diakui oleh banyak negara dunia, serta memiliki gudang senjata nuklir dan enggan bergabung dengan pakta pelarangan penyebaran senjata nuklir (NPT). Tujuan latihan militer ini adalah serangan ke sebuah negara anggota PBB, yang program nuklirnya diawasi secara ketat oleh IAEA.

Apakah latihan ini sejalan dengan kepentingan “penguatan keamanan regional dan internasional?”

Inggris mengecam latihan militer preventif Iran dan meminta Teheran untuk menghentikan program rudalnya. Di saat bersamaan, Reuters mengabarkan lawatan Menhan AS, Llyod Austin ke Israel dan pembicaraannya dengan Benny Gantz soal latihan untuk menyerang fasilitas nuklir Iran.

Tampaknya kekhawatiran AS, Inggris, dan negara-negara Barat terhadap latihan “Peyambar-e Azam 17” benar-benar nyata. Sebab Iran menembakkan puluhan rudal balistik dan drone di saat bersamaan, dan semuanya menghantam target asumtif dengan akurat.

Menurut Panglima IRGC Hossein Salami, satu-satunya perbedaan antara latihan militer ini dengan perang sesungguhnya adalah “perubahan sudut tembak rudal-rudal ini”.

Sepertinya pesan dari latihan perang “Peyambar-e Azam 17”, yang hanya menunjukkan sebagian kecil dari kekuatan rudal Iran, lebih cepat sampai ke telinga musuh-musuh Iran dari yang bisa dibayangkan.

Pesan ini singkat dan sangat jelas: ”Bahasa kekerasan atas Iran tidak berguna. Kata menyerah tidak ada dalam kamus Iran. Kesetaraan dan penghormatan adalah satu-satunya cara untuk mendapatkan hasil nyata di Perundingan Wina.”

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *