Loading

Ketik untuk mencari

Iran

Apa yang Ditakuti Israel dari Kesepakatan Nuklir Iran?

Apa yang Ditakuti Israel dari Kesepakatan Nuklir Iran?

POROS PERLAWANAN – Ada banyak pandangan dan harapan berbeda terkait lawatan Penasihat Keamanan Nasional AS, Jake Sullivan ke Israel. Pemilihan waktu lawatan ini sangat penting, karena Iran dan Israel sudah saling mengumbar ancaman.

Dilansir Fars, analis Palestina, Shurahbil al-Gharib membahas aspek-aspek lawatan Sullivan ke Israel. Menurutnya, Sullivan adalah orang yang menggulirkan ide agar AS kembali ke JCPOA. Ia menyatakan, keluarnya AS dari JCPOA adalah kesalahan strategis dan Joe Biden berminat untuk mencapai kesepakatan.

Sullivan berpendapat bahwa solusi diplomatik adalah jalan keluar paling efektif. Di pihak lain, Israel bersikeras bahwa masyarakat internasional harus memaksa Iran untuk menghentikan program nuklirnya. Sebab itu, Tel Aviv berharap bahwa lawatan Sullivan bisa mengubah sikap Washington terkait perundingan di Wina.

Dalam tulisannya, al-Gharib menilai bahwa lawatan Sullivan hanya untuk menyampaikan pesan menenangkan soal isi kesepakatan mendatang. Sementara Israel menentang segala bentuk kesepakatan dan menegaskan embargo ekonomi atas Iran harus dipertahankan.

“Provokasi Zionis atas Iran bukan hanya untuk menciptakan kekhawatiran soal proyek nuklir Teheran saja. Kekhawatiran utama Israel adalah drone dan para sekutu Iran di Poros Perlawanan. Di lain pihak, AS tak lagi mengutamakan kepentingan Tel Aviv atas Washington, sebab ia berhadapan dengan masalah yang lebih penting, seperti masalah Asia Timur, China, dan Ukraina”, tulis al-Gharib.

Menurutnya, yang paling ditakuti Israel dari perundingan adalah dicabutnya sanksi ekonomi Iran, yang akan membebaskan kapasitas finansial-ekonomi dan mengembangkan kekuatan industri serta militer Negeri Mullah.

“Barangkali Israel bisa melancarkan pukulan pertama ke Iran. Namun setelah itu, Israel tidak akan bisa mengendalikan kancah pertempuran. Akibat-akibat buruk akan menantinya, sebab Iran tidak akan tinggal diam terhadap bahaya yang mengancamnya. Bisa saja Iran menggunakan opsi-opsi berat yang mungkin tidak bisa ditanggung oleh Tel Aviv dan Kawasan”.

Di akhir tulisannya, al-Gharib menyatakan, jika rudal-rudal Palestina saja sudah membuat Israel kewalahan, bagaimana ia bisa bertahan melawan Iran, yang merupakan sebuah negara tangguh dan kekuatannya melebihi para pejuang Palestina?

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *