Loading

Ketik untuk mencari

Oseania & Asia

Poros Kemitraan Skala Besar Iran-China: Tantangan Serius dan Penghalang Ambisi Dominasi Global AS

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, sebuah harian Amerika menyebut perjanjian kemitraan skala besar yang baru-baru ini ditandatangani antara Iran dan China adalah contoh lain dari musuh Washington yang bersatu untuk memajukan kepentingan strategis mereka, dan selanjutnya akan memperumit upaya Amerika dalam mengejar ambisi strategisnya di panggung global.

Dalam sebuah editorial, surat kabar Amerika yang berfokus pada bisnis dan internasional Wall Street Journal (WSJ), menulis pada Senin bahwa kesepakatan itu membantu Iran menghindari sanksi besar-besaran yang diberlakukan Amerika Serikat sebagai bagian dari apa yang disebut “Tekanan Maksimum” oleh mantan Presiden AS, Donald Trump.

Iran dan China, kata laporan itu, akan membentuk bank bersama sehubungan dengan kesepakatan kerja sama 25 tahun mereka sebagai cara untuk menghindari dolar AS dalam perdagangan bilateral di antara mereka. Langkah tersebut mungkin akan mematahkan dominasi dolar AS dalam bisnis dan keuangan dunia, yang dipandang sebagai tujuan utama oleh Teheran, Beijing, dan Moskow.

Menurut laporan itu, kesepakatan Iran-China akan memperumit ambisi strategis Washington pada saat pemerintahan baru Presiden AS, Joe Biden dan Teheran terjebak pada siapa yang akan mengambil langkah pertama untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran 2015, yang secara resmi dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA).

Iran yang didukung oleh China berada di bawah tekanan yang lebih kecil untuk melakukannya terlebih dahulu, tulis WSJ.

Perjanjian tersebut juga akan memperluas pengaruh China, baik dalam bidang politik maupun ekonomi di Timur Tengah, dan memfasilitasi aksesnya ke energi serta bahan mentah, menurut editorial tersebut.

Anggota Dewan Negara sekaligus Menteri Luar Negeri China, Wang Yi bersama Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif secara resmi menandatangani kesepakatan kerja sama komprehensif selama 25 tahun di Teheran pada Sabtu.

Zarif mengatakan perjanjian kemitraan strategis itu akan mengarah pada penguatan lebih lanjut hubungan antara kedua negara.

Wang juga mengatakan kepada Zarif bahwa “hubungan antara kedua negara kini telah mencapai tingkat kemitraan strategis dan China berupaya meningkatkan hubungan secara komprehensif dengan Iran”.

Sementara itu, Biden telah menyatakan keprihatinannya atas kesepakatan tersebut.

“Saya telah mengkhawatirkan hal itu selama setahun,” kata Biden ketika ditanya tentang kemitraan Iran-China.

Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran (SNSC), Ali Shamkhani pada Senin bereaksi terhadap pernyataan Biden, mengatakan bahwa ekspresi keprihatinannya dibenarkan karena kesepakatan itu akan mempercepat penurunan kekuatan AS di dunia.

“Kekhawatiran Biden benar: berkembangnya kerja sama strategis di Timur mempercepat penurunan AS”, tulisnya dalam sebuah posting yang diterbitkan di halaman Twitter-nya.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *