Loading

Ketik untuk mencari

Irak

Poros Perlawanan Irak Nilai Pemerintah Baghdad Tak Serius Usir Tentara AS

Poros Perlawanan Irak Nilai Pemerintah Baghdad Tak Serius Usir Tentara AS

POROS PERLAWANAN – Dikutip al-Alam dari stasiun televisi al-Ahd, Ashaib Ahl al-Haq menilai bahwa AS tidak berniat hengkang dari Irak, sehingga mencari-cari alasan untuk terus bertahan di negara itu.

Dalam wawancara dengan al-Ahd, anggota senior Ashaib Ahl al-Haq, Salim al-Ibadi mengatakan, semua tahu bahwa AS usai Perang Dunia, AS dalam berbagai periode menggunakan beragam cara untuk melegitimasi pemikiran dan proyek ekspansinya di dunia.

“Sehubungan dengan Irak, harus saya katakan bahwa AS dengan label ‘Koalisi Internasional’ dan ‘pelucutan senjata pemusnah massal’ datang ke Irak. Setelah rezim lama tumbang, AS tetap berada di Irak dengan alasan memerangi terorisme. Dengan kemunculan ISIS, yang notabene adalah hasil binaannya dan negara-negara Arab Teluk, AS kembali ke Irak setelah sempat menarik pasukannya,” papar al-Ibadi.

Setelah berakhirnya petulangan ISIS, kata al-Ibadi, AS berupaya melanjutkan eksistensinya di Irak dengan menjadikan keberadaan konsultan dan pelatih militer sebagai dalih.

“Faktanya adalah AS tidak berniat hengkang dari Irak. Sebab-sebabnya jelas dan berkaitan dengan masalah ekonomi, geopolitik, dan selainnya. Sebab-sebab ini membuat AS ingin bertahan di Irak,” lanjutnya.

Al-Ibadi menilai, Pemerintah Irak juga terus menunda-nunda pengusiran Tentara AS, padahal semestinya Pemerintah berperilaku sesuai tuntutan rakyatnya. Baghdad juga disebutnya lamban untuk menjalankan keputusan Parlemen soal pengusiran pasukan AS.

“Dengan melihat tiga periode perundingan strategis AS dan Irak, kita melihat bahwa sikap Pemerintah Irak menunjukkan keinginannya untuk melegitimasi keberadaan AS di Irak. Pertandanya adalah statemen-statemen mencurigakan para pejabat, juga kontradiksi antara ucapan Perdana Menteri dan Menlu. Semua ini menandakan bahwa tujuan perundingan-perundingan ini adalah legitimasi untuk keberadaan Tentara AS di Irak,” ungkap al-Ibadi.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *