Loading

Ketik untuk mencari

Oseania & Asia

Presiden China: Nafsu Hegemoni dan Dominasi AS atas Tatanan Global Harus Dipatahkan

Presiden China: Nafsu Hegemoni dan Dominasi AS atas Tatanan Global Harus Dipatahkan

POROS PERLAWANAN – Presiden China, Xi Jinping menghendaki agar hegemoni dan kekuasaan kekuatan-kekuatan Barat, terutama AS, atas struktur manajemen global dipatahkan.

Dikutip Fars dari Reuters, Xi dalam pidato tahunannya di Boao Forum for Asia, Selasa 20 April mengkritik upaya sebagian negara, termasuk AS dan Eropa, dalam “menciptakan rintangan dan memecah belah”.

Menurut Presiden China, tindakan semacam ini bukan hanya tidak menguntungkan pihak mana pun, malah justru akan merugikan negara-negara lain.

“Dunia menghendaki keadilan, bukan hegemoni. Sebuah negara besar harus menunjukkan kebesarannya dengan cara membuktikan pertanggungjawaban lebih besar, (bukan dengan mendominasi selainnya),” kata Xi menyindir AS.

Menlu China, Wang Yi menambahkan, ”China tidak menerima jika ada sebuah negara di dunia yang menganggap dirinya lebih unggul atas selainnya dan menentukan keputusan final dalam isu-isu global. Jika AS melanjutkan penentangan, China tanpa rasa takut akan meneruskan jalannya.”

Sebelum ini, Kemenlu China menanggapi keras statemen bersama yang dirilis para Kepala Negara AS dan Jepang.

Pada Sabtu lalu, Presiden AS, Joe Biden dan Perdana Menteri Jepang, Yoshihide Suga mengeluarkan pernyataan bersama. Mereka mengaku prihatin atas masalah-masalah yang berkaitan dengan China Taipei (Taiwan), Kepulauan Diaoyu, Hong Kong, Xinjiang, dan Laut China Selatan.

Jubir Kemenlu China Wang Wenbin menyatakan, ”AS dan Jepang bukan perwakilan masyarakat internasional. Mereka tidak punya kelayakan untuk mendefinisikan tatanan dunia dan memaksakan standar-standar mereka atas pihak lain.”

Wang menegaskan, dengan memerhatikan kasus-kasus pelanggaran HAM AS dan Jepang, kritik mereka terhadap China dalam hal ini adalah kemunafikan.

“Terkait masalah HAM, Jepang berutang kepada rakyat China dan dunia. Perang yang disulut Jepang pada dekade 1930 telah menyebabkan bencana besar bagi negara-negara Asia, terutama China,” tandas Wang.

Sembari mengkritik cara penanganan Covid-19 di AS, Wang menyatakan bahwa Washington dan Tokyo tidak boleh mempolitisasi virus ini.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *