Loading

Ketik untuk mencari

Arab Saudi

Proyek Ambisius Bin Salman Diolok-olok Sekutunya Sendiri

Proyek Ambisius Bin Salman Diolok-olok Sekutunya Sendiri

POROS PERLAWANAN – Putra Mahkota Saudi, Muhammad bin Salman pada dua pekan silam mengabarkan dimulainya megaproyek kota Line di kawasan Neom. Ia mengklaim bahwa hingga kini, belum ada kota secanggih itu di dunia.

Dilansir Fars, usai publikasi video promosi tersebut, tak mengherankan jika banyak pihak oposisi Saudi yang mengkritik pedas proyek ambisius Bin Salman tersebut. Hal yang mengherankan adalah bahwa Putra Mahkota Saudi juga diolok-olok oleh media dan tokoh dari sekutu Saudi, yaitu UEA.

Salah satunya adalah Yousef Alawaneh, seorang aktivis Twitter yang dikenal mendukung UEA dan mengkritik Qatar.

Dalam sebuah video, Alawaneh menyebut Line sebagai “kota khayalan”. Menurutnya, Bin Salman membicarakan sebuah kota yang tidak ditemukan bahkan di negara maju seperti AS dan Inggris.

Alawaneh mengatakan, Bin Salman telah menganggarkan miliaran dolar dari kas perbendaharaan Saudi untuk proyek-proyek yang sudah gagal sejak awal.

Di sisi lain, harian al-Arab (cetakan London) yang berafiliasi kepada keluarga Bin Zayed di UEA, baru-baru ini juga mencibir proyek kota Line. Dalam artikel berjudul “Kota Piintar Butuh Masyarakat Pintar”, harian ini membahas proyek tersebut dan memuat foto kota Riyadh dalam artikelnya.

Ini adalah kali kedua dalam satu bulan terakhir bahwa harian al-Arab mengkritik Pemerintah Saudi. Sebelum ini, Redaktur al-Arab, Karam Ni’mah usai ditekennya kesepakatan al-Ula antara Qatar dan 4 negara (Saudi, UEA, Mesir, dan Bahrain) pada 5 Januari lalu, mengkritik kebijakan-kebijakan Riyadh melalui artikelnya. Dia menulis bahwa orang-orang Saudi selalu gagal dalam tiap pekerjaan yang mereka lakukan, serta tidak memiliki kemampuan mengambil strategi yang tetap.

“Pernahkah sebelum ini Pemerintah Saudi meraih keberhasilan di Teluk (Persia), Irak, Yaman hingga Turki dan Iran?” tulis Ni’mah.

Sejauh ini belum jelas alasan kritik forum-forum UEA terhadap Pemerintah Saudi. Namun memang harus dikatakan bahwa dua negara yang tampaknya bersekutu ini sebenarnya berpotensi untuk bertikai.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *