Loading

Ketik untuk mencari

Amerika Palestina

Puluhan Situs Penting AS dan Israel jadi Target Serangan Siber, Rusia Bantah Terlibat

Puluhan Situs Penting AS dan Israel jadi Target Serangan Siber, Rusia Bantah Terlibat

POROS PERLAWANAN – Dilansir Young Jurnalist Club dari Yedioth Ahronoth, sumber-sumber Israel mengabarkan terjadinya serangan siber ke server puluhan korporasi transportasi dan logistik Rezim Zionis.

Menurut harian Israel ini, serangan siber besar-besaran itu menyasar para importir perangkat militer dan korporasi logistik. Sejumlah besar informasi dengan nilai strategis tinggi telah dicuri dalam serangan siber tersebut.

Salah satu korporasi yang diretas adalah perusahaan-perusahaan Zionis yang bekerja di bidang vaksin Covid-19. Pihak Israel mengklaim, sumber utama serangan siber ini berada di luar Israel.

Dalam beberapa bulan terakhir, jumlah serangan siber ke organisasi dan korporasi Zionis meningkat secara signifikan. Beberapa waktu lalu, pusat pembangkit tenaga listrik di sejumlah titik Israel, termasuk Quds, Tel Aviv, dan Haifa diretas sehingga mengakibatkan padamnya listrik.

Serangan siber juga menyasar sebuah perusahaan asuransi Zionis dan memicu bocornya data-data pribadi ribuan orang Israel, termasuk sejumlah pejabat senior Rezim Zionis. Kabar peretasan ini sempat menjadi topik pemberitaan panas di Israel.

Sementara itu, kantor berita Reuters pada Minggu 13 Desember malam juga mengabarkan, Kementerian Keuangan AS telah diretas dan menjadi target serangan siber.

Reuters melaporkan, sebuah kelompok yang didukung Pemerintah asing telah mencuri info-info Kementerian Keuangan AS, juga sebuah lembaga AS yang bertanggung jawab dalam keputusan terkait kebijakan internet dan informasi.

Menurut laporan sejumlah media, serangan siber ini telah memaksa Dewan Keamanan Nasional AS mengadakan rapat darurat di Gedung Putih.

Biro-biro intelijen AS khawatir, para peretas yang menyerang Kementerian Keuangan akan menggunakan cara serupa untuk menyelinap masuk ke lembaga-lembaga AS lainnya.

Harian Washington Post mengklaim, para peretas Rusia berada di balik serangan siber ke Kementerian Keuangan AS tersebut.

Mengutip dari sebuah sumber, Washington Post melaporkan bahwa Polisi Federal AS tengah menyelidiki kampanye sebuah kelompok peretas yang bekerja di biro intelijen asing Rusia. Di antara korporasi-korporasi keamanan swasta, kelompok ini dikenal dengan nama ATP29 atau Cozy Bear.

Menurut Washington Post, kelompok peretas ini juga pernah menjahili Gedung Putih dan Kemenlu AS di masa pemerintahan Barack Obama.

Kedubes Rusia di AS membantah keras tudingan tersebut. Dalam statemennya, Kedubes Rusia menyatakan, ”Aktivitas destruktif di bidang informasi bertentangan dengan prinsip kebijakan luar negeri Rusia, kepentingan nasional, dan pemahaman kami tentang hubungan antarnegara bagian. Rusia tidak melakukan operasi ofensif di bidang siber”.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *