Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Ramallah Minta Dewan Keamanan Tindak Tegas ‘Laku Biadab Berkelanjutan’ Tentara dan Pemukim Zionis terhadap Warga Palestina

POROS PERLAWANAN – Kemenlu Pemerintah Otonomi Nasional Palestina (PNA) mengutuk keras gangguan yang dilakukan para pemukim Zionis terhadap warga Palestina di Tepi Barat dan Quds Timur.

“Gangguan ini dilakukan dalam bentuk serangan biadab dan berkelanjutan, yang diatur dan diawasi oleh Pemerintah (Rezim) Penjajah dan organisasi-organisasi di bawahnya. Tujuannya adalah pencaplokan tanah di kawasan C, termasuk kawasan Aghwar, pengosongan kawasan itu dari penduduk asli, dan menggantikannya dengan para penjajah,” tandas Kemenlu PNA dalam statemennya, seperti dikutip Fars dari kantor berita resmi Palestina, WAFA.

Kemenlu PNA menegaskan, pihaknya dengan rasa khawatir menyaksikan penindasan yang dilakukan Tentara Israel dan pemukim Zionis terhadap rakyat Palestina, serta dampak-dampak negatifnya atas upaya internasional dan regional untuk mewujudkan perdamaian dan perundingan serius.

Dalam statemen itu disebutkan, kondisi lembek internasional menunjukkan tiadanya perhatian masyarakat dan organisasi internasional untuk menerima tanggung jawab; tanggung jawab yang telah didefinisikan hukum internasional dan Piagam PBB terhadap kejahatan Rezim Zionis.

Di akhir statemen, Kemenlu PNA meminta Dewan Keamanan PBB untuk memecah kebungkamannya. Alih-alih hanya bereaksi lemah dalam berbagai statemennya, Dewan Keamanan dituntut untuk melaksanakan tanggung jawab politis dan moralnya untuk menekan Israel demi menghentikan persekusi para pemukim Zionis terhadap warga Palestina.

Baru-baru ini, sebuah keluarga Palestina mengumumkan, anak mereka yang bernama Abdulfatah Muhammad Abyat (37 tahun) telah dipukuli oleh para pemukim Zionis hingga gugur secara mengenaskan.

Kepada al-Arabi al-Jadid, Fathi Abyat menjelaskan bahwa saudaranya bekerja sebagai buruh bangunan bersama beberapa kerabatnya di permukiman Jailo di Bethlehem. Usai pekerjaan mereka selesai, Abdulfatah tinggal sendirian di apartemen tersebut.

Saat dihubungi, Abdulfatah tak kunjung menjawab. Ketika kerabatnya pergi ke apartemen, mereka menemukannya dalam keadaan tangan dan kaki diikat. Kepalanya terluka dan lehernya digantungkan dengan tali.

Fathi menyatakan, saudaranya tidak pernah bermusuhan dengan siapa pun. Bukti-bukti menunjukkan bahwa ia dibunuh para pemukim Zionis. Meski TKP dilengkapi CCTV, Polisi Israel bertindak lamban dalam melacak para pelaku.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *