Loading

Ketik untuk mencari

Suriah

Rentetan Roket Hantam Pangkalan Militer yang Tampung Pasukan AS di Hasakah

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, rentetan roket dilaporkan menghantam fasilitas militer yang menampung pasukan pendudukan AS di provinsi Hasakah, informasi mengenai jumlah korban dan tingkat kerusakan masih belum jelas.

Sumber-sumber lokal, yang tidak ingin disebutkan namanya, mengatakan kepada kantor berita resmi Suriah SANA bahwa proyektil-proyektil itu mendarat di sekitar ladang minyak al-Jabsa yang dikuasai AS di kota al-Shaddadi pada Senin malam.

Salah satu roket, tambah mereka, menghantam instalasi al-Jabsa, yang menampung pesawat militer pasukan pendudukan AS.

Satu lagi menghantam markas Direktorat Lapangan al-Jabsa, yang digunakan pasukan Amerika untuk memproduksi kendaraan udara tak berawak untuk militan Kurdi yang disebut Pasukan Demokratik Suriah (SDF).

Sumber mengatakan bahwa sirene ambulans terdengar di sekitar pangkalan setelah insiden itu.

Drone militer AS terbang di atas lapangan setelah serangan, dan kelompok militan SDF juga segera dikirim ke kota.

Perkembangan itu terjadi beberapa hari setelah konvoi 70 truk militer AS mengangkut minyak curian Suriah dari provinsi Hasakah ke wilayah semi-otonom Kurdistan di Irak utara.

Sumber-sumber lokal dari al-Ya’arubyia, meminta anonimitas, mengatakan kepada SANA bahwa kendaraan militer AS, termasuk tanker, lemari es, dan 15 truk yang membawa amunisi, memasuki wilayah Irak setelah melintasi perbatasan al-Waleed pada Sabtu.

“Konvoi itu didampingi oleh enam kendaraan lapis baja,” kata mereka seperti dikutip SANA.

Militer AS telah menempatkan pasukan dan peralatan di timur laut Suriah, dengan Pentagon mengklaim bahwa pengerahan itu bertujuan untuk mencegah ladang minyak di daerah itu agar tidak jatuh ke tangan teroris ISIS.

Sebaliknya Damaskus, menyebut bahwa keberadaan pasukan AS di wilayah tersebut dimaksudkan untuk menjarah sumber daya mineral di sana.

Mantan Presiden AS, Donald Trump mengakui pada lebih dari satu kesempatan bahwa pasukan Amerika berada di Suriah untuk minyaknya.

Setelah gagal menggulingkan Pemerintah Suriah melalui proksi militan dan keterlibatan langsung dalam konflik, Pemerintah AS telah meningkatkan perang ekonominya atas Suriah.

Pada Juni 2020, AS memberlakukan apa yang disebut Caesar Act yang memberlakukan sanksi terberat yang pernah ada terhadap Suriah dengan maksud untuk menghentikan sumber pendapatan bagi Pemerintah Assad.

Sanksi telah melumpuhkan ekonomi Suriah dengan melarang perusahaan asing melakukan perdagangan dengan Damaskus.

Suriah mengatakan bahwa tujuan sebenarnya dari tindakan tersebut adalah untuk menekan warga Suriah dan mata pencaharian mereka.

Para pejabat juga mengatakan bahwa peningkatan penyelundupan sumber daya strategis Suriah adalah taktik tidak manusiawi terbaru yang menggunakan kebutuhan dasar rakyat sebagai alat untuk meningkatkan tekanan pada Pemerintah yang dipilih secara demokratis di Damaskus.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *