Loading

Ketik untuk mencari

Rusia Suriah

Rusia Tegaskan Komitmennya Akui Bashar Assad sebagai Presiden Sah Suriah

Rusia Tegaskan Komitmennya Akui Bashar Assad sebagai Presiden Sah Suriah

POROS PERLAWANAN – Jubir Istana Kremlin, Dmitry Peskov menegaskan, Moskow mengakui Bashar Assad sebagai Presiden sah Suriah. Rusia juga akan membantu Suriah dalam menyusun UUD baru negara tersebut.

Dinukil Fars dari Russia Today, Peskov menyebut adanya sejumlah kendala dan problem dalam pembentukan Komite UUD Suriah. Ia menyatakan, negara-negara Barat mesti berhenti memandang sebelah mata kepada Suriah dan segera berdialog dengan Damaskus.

Menurut Jubir Kremlin, ada beberapa perbedaan pendapat antara Rusia dan Turki terkait masalah Suriah. Meski demikian, kerja sama kedua negara di utara Suriah masih berlanjut.

Sebelum ini, Wakil Tetap Rusia di PBB, Vassily Nebenzia mengingatkan kebutuhan mendesak rakyat Suriah terhadap bantuan-bantuan internasional. Dia mengatakan, ”Sebagian negara menyalahgunakan kerusuhan pada Maret 2011 untuk menciptakan krisis di Suriah.”

“Sejumlah kelompok bersenjata ilegal dan pihak internasional memanfaatkan situasi ini untuk ekspansi,” imbuhnya.

Dia kembali mengajukan desakan Rusia agar semua pasukan asing yang tak diinginkan Damaskus segera angkat kaki dari Suriah.

Di sisi lain, AS dan 4 negara Eropa sekutunya merilis statemen bersama berkenaan dengan 10 tahun krisis Suriah. Mereka menyatakan tidak akan mengakui Pilpres Suriah yang akan diadakan tahun ini.

Statemen itu dirilis oleh Menlu AS Antony Blinken, Menlu Inggris Dominic Raab, Menlu Jerman Heiko Maas, Menlu Prancis Jean-Yves Le Drian, dan Menlu Italia Luigi Di Maio. Mereka menyatakan, ”Pilpres tahun ini tidak bebas dan aman, serta tidak seharusnya menjadi tindakan internasional untuk menormalisasi hubungan dengan Pemerintah Suriah.”

Utusan Khusus PBB untuk Suriah juga menegaskan jalur politik untuk mengatasi krisis Suriah, demi mengembalikan kesatuan dan stabilitas di negara tersebut.

Selain harus menghadapi embargo akibat sanksi-sanksi AS, termasuk UU Caesar yang berpengaruh langsung pada kehidupan sehari-hari, warga Suriah juga menjadi target sanksi negara-negara Eropa.

Di lain pihak, negara-negara Barat mengabaikan kejahatan para teroris di Suriah dan tidak mengindahkan tuntutan Damaskus untuk mengadili negara-negara yang memfasilitasi para teroris dan mengirim mereka ke wilayah Suriah.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *