Loading

Ketik untuk mencari

Suriah

Damaskus: Dukung Agresor Saudi, Uni Eropa Mesti Ikut Tanggung Jawab atas Penderitaan dan Pembantaian Rakyat Suriah

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, Kementerian Luar Negeri dan Ekspatriat Suriah mengecam pernyataan Uni Eropa baru-baru ini tentang konflik di negara Arab yang dilanda perang itu, dengan mengatakan bahwa blok Eropa bertanggung jawab atas penderitaan rakyat Suriah karena mendukung sanksi yang setara dengan terorisme ekonomi.

“Uni Eropa bertanggung jawab atas penderitaan warga Suriah dan pembantaian mereka karena mendukung terorisme, dan menjalankan terorisme ekonomi [melawan Suriah]. Uni Eropa tidak dalam posisi untuk mengadvokasi warga Suriah, dan tidak memiliki kapasitas untuk mengambil peran positif,” kantor berita resmi Suriah SANA mengutip seorang pejabat yang tidak disebutkan namanya dalam sebuah pernyataan pada Senin.

Sumber itu menambahkan bahwa deklarasi Uni Eropa tentang Suriah dinodai dengan kepalsuan dan klaim tidak berdasar, mengabaikan kenyataan di lapangan, dan mempertegas kebijakan permusuhan berkelanjutan terhadap Suriah.

UE terlibat dalam agresi terhadap Suriah dengan mendukung kelompok teroris dan menjatuhkan sanksi ekonomi, kata pernyataan itu, menambahkan bahwa tindakan tersebut membuat Uni Eropa bertanggung jawab atas penderitaan dan pembantaian rakyat Suriah.

Sumber itu melanjutkan dengan mengatakan bahwa “impian kolonialis dari beberapa anggota UE telah menjadi sesuatu dari masa lalu. Bangsa Suriah, yang berhasil melawan pendudukan Prancis, tidak akan mengizinkan penjajah kembali dan mencampuri urusan dalam negeri negara tersebut. Mereka harus menyadari bahwa hanya orang Suriah yang akan menentukan masa depan mereka sendiri.”

Kementerian menyoroti bahwa konferensi yang disponsori Uni Eropa tentang Suriah, yang mempertemukan musuh-musuh bangsa Suriah, berada dalam kerangka pendekatan cacat blok itu terhadap Suriah dan sejalan dengan upayanya untuk merusak kedaulatan nasional Suriah.

Sebelumnya pada Minggu, Uni Eropa mengatakan akan memperbarui sanksi terhadap Pemerintah Damaskus pada Mei, menuduh konflik di negara itu masih jauh dari penyelesaian.

Suriah telah dicengkeram oleh para militan yang didukung asing sejak Maret 2011. Pemerintah Suriah mengatakan bahwa rezim Israel bersama sekutu Barat dan regionalnya membantu kelompok teroris Takfiri yang mendatangkan malapetaka di negara itu.

Pasukan Pemerintah Suriah dan sekutunya telah berhasil merebut kembali sekitar 80 persen wilayah dari kelompok teroris Takfiri.

Tentara Suriah berjuang untuk mengusir militan yang tersisa, tetapi kehadiran pasukan AS dan Eropa selain pasukan Turki telah memperlambat kemajuannya.

Tags:

2 Komentar

  1. oxvow.com Maret 24, 2021

    very good content

    Balas

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *