Loading

Ketik untuk mencari

Yaman

Sanaa: Didera Perseteruan Internal, Koalisi Saudi Ingin Atur Proyek Pertukaran Tawanan Seenaknya Sendiri

Sanaa: Didera Perseteruan Internal, Koalisi Saudi Ingin Atur Proyek Pertukaran Tawanan Seenaknya Sendiri

POROS PERLAWANAN – Dilansir Fars, Ketua Komite Nasional Tawanan Yaman, Abdulqadir al-Murtadha menyatakan Pemerintah Yaman di Sanaa siap melaksanakan proyek yang digagas anggota Dewan Tinggi Politik Yaman, Muhammad Ali Houthi, yaitu pertukaran seluruh tawanan dan tahanan menjelang bulan Ramadan.

Dalam wawancara dengan al-Masirah, al-Murtadha mengatakan bahwa proyek “Semua untuk Semua” ini bukan hal baru, sebab Pemerintah Keselamatan Nasional di Sanaa sudah sejak lama menghendaki proyek ini.

“Berdasarkan Kesepakatan Oslo, rencananya semua tawanan akan ditukarkan. Namun hal yang merintangi rencana ini adalah realitas perkembangan lapangan bagi para antek Koalisi Saudi, sebab mereka terdiri dari berbagai kelompok. Perseteruan internal mereka memaksa Sanaa untuk melakukan pertukaran tawanan tebang pilih,” tutur al-Murtadha.

“Akhir-akhir ini para antek Koalisi memilih-milih tawanan mereka untuk dibebaskan. Mereka memilih nama-nama dan para perwira yang berasal dari Partai al-Islah. Sementara kami menginginkan agar pertukaran dilakukan secara menyeluruh tanpa pandang bulu.”

“Kami telah menghubungi Kantor Utusan PBB terkait proyek ini. Kami meminta mereka untuk menyiapkan mekanisme praktis pertukaran semua tawanan. Kami masih menanti jawaban dari pihak lain. Namun pihak Saudi tidak menginginkan pertukaran menyeluruh. Mereka hanya ingin pertukaran tawanan Saudi saja,” lanjut al-Murtadha.

“Bahkan para antek Koalisi saling berselisih satu sama lain soal pertukaran tawanan. Komandan Koalisi Saudi juga campur tangan langsung dalam perundingan-perundingan lokal.”

Ia menyatakan, Koalisi Saudi tidak serius untuk melakukan pertukaran tawanan, sebab mereka menawan ratusan orang secara diam-diam dan tidak memberitahukan tempat penahanan mereka.

“Kami memiliki bukti-bukti atas pelanggaran HAM serius terhadap para tawanan kami di tempat-tempat tahanan Koalisi Agresor. Kami sudah melaporkannya ke pihak-pihak internasional, namun belum mendapatkan tanggapan,” kata al-Murtadha.

“PBB tidak menekan negara-negara agresor untuk membuka penjara-penjara mereka. Dengan demikian, PBB juga memiliki tanggung jawab besar dalam hal ini,” tandasnya.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *