Loading

Ketik untuk mencari

Palestina Yaman

Sanaa Kecam para Penghalang Pemulihan Hubungan Hamas-Suriah sebagai ‘Pemihak Kericuhan’

Sanaa Kecam para Penghalang Pemulihan Hubungan Hamas-Suriah sebagai ‘Pemihak Kericuhan'

POROS PERLAWANAN – Menyusul terbetiknya kabar bahwa Hamas akan memulihkan hubungan dengan Pemerintah Suriah, kantor berita Anadolu pada Minggu 10 Juli melaporkan bahwa 8 orang dari kalangan ulama yang berafiliasi kepada berbagai lembaga meminta Hamas mengkaji ulang rencana tersebut.

Dilansir Fars, desakan orang-orang ini mendapat tanggapan dari anggota Dewan Politik Ansharullah, Muhammad al-Bukhayti.

Melalui laman Twitter-nya, al-Bukhayti mencuit, ”Kegembiraan saya mendengar pemulihan hubungan antara Suriah dan Hamas tidak bisa dilukiskan. Ini adalah masalah yang sudah berlarut-larut. Para ulama yang mengecam rencana ini, kenapa hanya bungkam saja saat Turki memulai kembali hubungan diplomatiknya dengan Israel? Ini menunjukkan bahwa mereka berpihak kepada kericuhan. Apa yang membuat Israel terganggu, juga membuat mereka terusik.”

Beberapa saat kemudian, al-Bukhayti dalam tweet lain menulis, ”Inggris bukan hanya menduduki Palestina dan menciptakan Perjanjian Balfour. Intelijen Inggris juga menciptakan sebuah kelompok Islam yang misinya adalah menghadapi semua orang yang melawan proyek Zionis di Kawasan, mulai dari faksi-faksi sayap kiri, nasionalis, hingga Poros Perlawanan. Kenapa para ulama ini tidak mengecam (Presiden Turki) Erdogan ketika menyambut Presiden Israel?”

Dalam wawancara dengan harian Lebanon, al-Akhbar, pada akhir Juni lalu, Ketua Kantor Hubungan Arab-Islam Hamas, Khalil al-Hayyah ditanya apakah Hamas siap menjalin kembali hubungan dengan Damaskus.

”Ada sebuah perdebatan internal dan eksternal di Hamas dalam membahas pemulihan hubungan dengan Suriah. Di akhir pembahasan yang diikuti para pemimpin, kader, orang-orang berpengaruh, bahkan para tawanan dari dalam penjara, diputuskan bahwa kami akan menghidupkan dan mengembalikan hubungan dengan Damaskus,” jawab al-Hayyah saat itu.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *