Loading

Ketik untuk mencari

Afrika

Lapid Setuju Tutup Kedutaan Israel di Eritrea setelah Dubesnya Dilarang Masuk

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, Perdana Menteri Israel yang baru, Yair Lapid telah menyetujui penutupan kedutaan rezim di Eritrea karena pihak berwenang di negara Afrika Timur Laut itu tidak mengizinkan kedatangan seorang diplomat dari wilayah pendudukan dalam dua tahun terakhir.

Lapid, yang masih menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Israel, mengambil keputusan pada Sabtu untuk menutup misi diplomatik di Ibu Kota Eritrea, Asmara, setelah pemerintah setempat menunda Ismael Khaldi untuk menduduki jabatan itu meskipun ia telah ditunjuk.

Menurut outlet media Israel, Kedutaan tetap kosong setelah keputusan Pemerintah Eritrea, dan banyak stafnya saat ini berada di rumah mereka tanpa melakukan tugas tertentu.

Media menambahkan bahwa rezim Tel Aviv menghabiskan puluhan ribu dolar per bulan untuk sewa dan biaya lainnya untuk karyawan.

Duta Besar Israel terakhir meninggalkan Asmara pada September 2018. Sejak itu, Kementerian Luar Negeri Israel telah mengirim administrator sementara untuk Kedutaan dari waktu ke waktu.

Hingga April 2020, Kepala Keamanan Kedutaan adalah satu-satunya perwakilan Israel di Eritrea, dan istrinya bertanggung jawab atas pekerjaan administrasi.

Kementerian Luar Negeri Israel kemudian memutuskan untuk mengevakuasi Kedutaan sehubungan dengan pandemi COVID-19. Kedutaan kemudian ditinggalkan sejak itu.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *